Menyantapnya di awal waktu makan otomatis membuat kita makan makanan utama lebih sedikit. Itu artinya mengurangi total pemasukan kalori sekitar 12% dibandingkan bila tidak mengonsumsi salad.
8. Tidak fokus
"Eating amnesia" adalah kebiasaan buruk yang dapat menghambat diet karena tanpa sadar kita memasukkan makanan lebih banyak bila makan sambil nonton teve atau sambil membaca.
Dalam situasi seperti itu ternyata otak tak mengirimkan sinyal-sinyal rasa kenyang sehingga kita cenderung masih merasa lapar dan ingin menambah porsi makanan secara terus-menerus.
Solusi: Tetapkan peraturan bagi seluruh anggota keluarga tanpa kecuali untuk selalu makan di meja makan. Kebiasaan ini akan membuat kita terlatih untuk fokus pada makanan selagi kita makan.
Baca Juga : Fakta, Dikira Menyehatkan Ternyata Ini 5 Makanan Pemicu Stres
9. Terlalu ketat
Jika diet yang dijalankan melarang konsumsi beras putih, pasta, roti, telur dan susu, serta semua jenis makanan berlemak, dalam jangka panjang diet seperti ini tidak baik bagi kesehatan karena kebutuhan tubuh akan vitamin dan mineral yang dikandungnya tidak tercukupi.
Dampak merugikan ini terutama akan dirasakan oleh wanita usia reproduktif. Selain itu, pembatasan yang ketat ini malah akan memaksa tubuh menahan lapar yang amat sangat.
Akibatnya, kita malah tak kuat dan gampang bosan. Ketika itulah kita akan makan lebih banyak daripada sebelum diet. Kalau begini, jangan berharap bobot tubuh akan turun. Yang ada justru terjadi peningkatan berat badan secara cepat.
Solusi: Wanita usia produktif memerlukan sekitar 2.000 kalori per hari. Diet yang dianjurkan umumnya pembatasan kalori sebanyak 1.250-1.500 kalori.
Bila jumlah kalori yang masuk dibatasi hanya 1.000 kalori atau bahkan kurang akan menyebabkan rendahnya metabolisme tubuh.
Baca Juga : Minum Susu Campur Merica, Memangnya Sehat? Ini Fakta Mengejutkan!
Lebih baik pilih makanan yang rendah lemak daripada tidak makan lemak sama sekali. Batasi porsi sewajarnya. Untuk menghindari rasa lapar, lebih baik makan dengan porsi kecil, sehingga seringnya frekuensi makan tidak mengganggu diet.
10. Melupakan olahraga
Kenginan mengurangi berat badan tanpa dibarengi olahraga rasanya kurang tepat. Pasalnya, olahraga justru mampu meningkatkan metabolisme tubuh yang membantu proses pembakaran lemak dan kalori. Mekanisme inilah yang memungkinkan berat badan akan turun lebih cepat.
Solusi: Program penurunan berat badan yang tepat adalah mengatur pola makan agar asupan kalori berkurang, ditambah dengan olahraga secara teratur dan terukur supaya tubuh langsing dan kencang. (*)
Source | : | Tabloid nakita 465 |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar