Tentu saja pada akhirnya hal ini juga akan menurunkan risiko stroke fatal hingga 42% dan 40% penurunan kematian terkait penyakit jantung.
Sara Stanner, direktur sains di yayasan amal The British Nutrition Foundation, setuju dengan bukti bahwa mengurangi asupan garam pada pasien hipertensi menurunkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung sangat kuat.
Sayangnya, menurut Stanner, mengurangi asupan garam cukup sulit. Terlebih kadar garam dalam makanan yang kita beli.
"Banyak garam yang kita konsumsi adalah makanan sehari-hari," katanya.
"Inilah sebabnya mengapa reformulasi di seluruh pasokan makanan adalah pendekatan yang paling berhasil untuk mengurangi kadar garam nasional, seperti yang terjadi di Inggris."
Para ahli juga memiliki pandangan yang bertentangan tentang apakah asupan garam yang tinggi dapat diimbangi dengan diet dan olahraga yang sehat.
Baca Juga : Antara Wajah Cantik dengan Tubuh Indah, Mana yang Lebih Disukai Pria? Ini Jawaban Peneliti!
Beberapa, termasuk Stanner, mengatakan bahwa diet kaya kalium, yang ditemukan dalam buah, sayuran, kacang-kacangan dan susu, dapat membantu mengimbangi efek buruk garam pada tekanan darah. (*)
Source | : | web md,WHO,BBC |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar