GridHEALTH.id - Pasangan Ruben Onsu dan Sarwendah tengah diselimuti kebahagiaan setelah dikaruniai anak kedua yang lahir pada pada 5 Juni 2019 lalu.
Namun tahukah, di tengah kebahagiaan yang menyelimuti keluarga kecilnya ini, Ruben Onsu rupanya sempat merasakan sakit.
Baca Juga: Tak Ada Vitamin D dalam Darahnya, Wanita Ini Bertambah Pendek 20 cm dan Alami Berbagai Penyakit
Bahkan, sakit yang diderita Ruben Onsu ini menyebabkan kulitnya menghitam dan mengalami penurunan berat badan.
Atas tumbangnya Ruben Onsu ini, sang istri, Sarwendah pun ikut angkat bicara.
Wendah mengklarifikasi semuanya pada unggahan Instastory di akun media sosial pribadinya.
"Ketika semua orang bilang suamiku kurusan? Memang melihat atau hanya latah karena ada yang bilang kurus jadi mengiyakan saja? Sebenernya mau diem aja tapi lama-lama kayaknya perlu dijelaskan.."
"Iya memang kemarin sempat turun berat waktu masuk RS karena kecapean dan kurang protein," tulis Sarwendah.
Rupanya kejadian yang telah terjadi pada Maret 2018 lalu ini masih meyisakan kenangan pilu bagi beberapa penggemar Ruben Onsu.
Kekurangan protein atau protein deficiency dapat menyebabkan perubahan komposisi tubuh yang berkembang dalam jangka waktu yang lama, seperti pengecilan otot.
Umumnya, setiap orang harus mendapatkan minimal 10% kalori harian dari protein.
Baca Juga: Ozy Syahputra Sebut Suplemen Otot Picu Agung Hercules Terkena Kanker Otak, Ini Menurut Peneliti
Melansir dari WebMD, adapun beberapa tanda 7 umum dialami seseorang yang mengalami kekurangan protein, yaitu:
1. Pembengkakan
Salah satu tanda paling umum bahwa seseorang tidak mendapatkan cukup protein adalah pembengkakan atau disebut juga edema.
Pembengkakan ini terutama terjadi di perut, kaki, kaki, dan tangan. Protein yang bersirkulasi dalam darah (albumin) tidak bekerja dengan baik, sehingga cairan menumpuk di jaringan.
Baca Juga: Takut Perkembangan Janin Lambat? Ibu Hamil Wajib Lakukan 6 Hal Ini
2. Perubahan suasana hati
Otak menggunakan bahan kimia yang disebut neurotransmitter untuk menyampaikan informasi antar sel.
Banyak neurotransmitter ini terbuat dari asam amino, yang merupakan bahan pembangun protein.
Pada seseorang yang mengalami kekurangan protein, otak tak dapat mencukupi jumlah neurotransmitter.
Akibatnya, kadar serotonin dan dopamin dalam otak menjadi rendah sehingga dapat mengganggu suasana hati dan bisa saja menyebabkan depresi.
Baca Juga: Nah Lo, Perokok Salah Satu Penyebab BPJS Kesehatan Defisit Anggaran
3. Masalah rambut, kuku, dan kulit
Penyusun rambut, kuku, dan kulit terdiri dari protein seperti elastin, kolagen, dan keratin.
Ketika tubuh tidak dapat membuatnya, kita bisa memiliki rambut yang rapuh atau menipis, kuku yang rapuh, kulit kering dan mudah terkelupas, bahkan kulit mengalami perubahan wana aslinya.
Baca Juga: Lidah Buaya Perlu Diminum Rutin Oleh Penderita HIV/AIDS, Ini Alasannya
4. Kelelahan
Penelitian menunjukkan bahwa dalam satu minggu kita tidak makan cukup protein dapat memengaruhi otot yang bertanggung jawab atas postur dan gerakan.
Seiring waktu, kekurangan protein dapat membuat seseorang kehilangan massa otot untuk menjaga keseimbangan, bahkan hal ini dapat memperlambat metabolisme.
Kekurangan protein juga dapat menyebabkan anemia, ketika sel-sel tidak mendapatkan oksigen yang cukup, inilah yang membuat kelelahan.
Baca Juga: Aman Bagi Ibu Hamil, 5 Bahan Ini Ampuh Hilangkan Bercak Kecokelatan
5. Kelaparan
Protein adalah salah satu dari tiga sumber kalori, bersama dengan karbohidrat dan lemak. Penelitian telah menemukan bahwa makan makanan yang mengandung protein membantu merasa lebih kenyang sepanjang hari.
Baca Juga: Bau Tak Sedap Saat Menstruasi? Tenang, Atasi Dengan 5 Bahan Dapur Ini
6. Penyembuhan luka lambat
Orang yang kekurangan protein sering menemukan luka dan goresannya membutuhkan waktu lebih lama untuk menjadi lebih baik.
Hal juga berlaku untuk keseleo dan kecelakaan terkait olahraga lainnya.
Penyembuhan luka yang lambt ini dikarenakan efek lain dari tubuh yang tidak menghasilkan cukup kolagen.
Ini umumnya ditemukan di jaringan ikat serta kulit.
Baca Juga: Studi: Dunia Menghadapi Epidemi Kesepian, Awas Bahaya Menjomblo
7. Sakit sulit sembuh
Asam amino dalam darah membantu sistem kekebalan membuat antibodi yang mengaktifkan sel darah putih untuk melawan virus, bakteri, dan racun.
Ketika orang mengalami kekurangan protein, tubuh menjadi sulit mencerna dan menyerap nutrisi lain sehingga jika orang tersebut sakit, sulit disembuhkan.
Baca Juga: Fakta, Mengunyah Makanan Lebih Lama Bisa Kecilkan Lingkar Pinggang
Namun beruntungnya, keadaan kondisi Ruben Onsu semakin membaik, bahkan Sarwendah menyebutkan celana suaminya mulai kekecilan.
"Disini saya sudah menjelaskan supaya nggak ada headline berita yang kemana-mana, tapi sekarang berat sudah naik lebih dari yang dulu dan malah celana sudah mulai kekecilan.."
"Jadi perlu diperhatikan tipe badan orang berbeda-beda ada yang gendut langsung kelihatan di pipi seperti saya dan kalau suami saya itu diperut," tulis Sarwendah.
Baca Juga: Bau Tak Sedap Saat Menstruasi? Tenang, Atasi Dengan 5 Bahan Dapur Ini
#gridhealthid #gridnetworkjuara
Source | : | Instagram,WebMD |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar