GridHEALTH.id - Data menunjukan hingga saat ini, penyakit kardiovaskular (penyakit jantung dan stroke) menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Penyakit ini telah memakan korban sebanyak 17,3 juta orang setiap tahunnya.
Baca Juga: Ibunda DJ Bebby Fey Serangan Jantung Saat Diwawancara Wartawan, “Aku bukan wanita pembohong
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh National University Heart Centre Singapore (NUHCS) dan National Heart Centre Singapore (NHCS) mengungkapkan bahwa orang Asia mengalami penyakit jantung 10 tahun lebih muda dibanding dengan orang di belahan bumi bagian barat.
Pasien penyakit jantung dari Filipina memiliki usia rata-rata termuda yaitu pada usia 54 tahun, dibanding negara Asia lainnya yaitu Indonesia, 56 tahun; Taiwan, 63 tahun; Korea Selatan, 63 tahun; Jepang, 65 tahun dan Hong Kong, 68 tahun.
Sebagai pembanding, usia rata-rata pasien Eropa adalah 71 tahun. Di Indonesia, penyakit ini masih menjadi penyebab kematian tertinggi.
Setiap tanggal 29 September, kita memperingati Hari Jantung Sedunia. Momentum ini bisa untuk memulai menjaga kesehatan jantung, terutama jika berusia sekitar 40 tahun atau lebih.
Baca Juga: Segera Transplantasi Ginjal, Stevie Wonder Sementara Rehat Bermusik
Yang paling dikhawatirkan adalah serangan jantung mendadak atau cardiac arrest yang disebut-sebut sebagai pembunuh nomer satu karena datangnya tak terduga dan dapat menyebabkan kematian.
Sebenarnya hal ini dapat dicegah bila kita terus berupaya menjaga kesehatan jantung dengan melakukan hal-hal berikut;
Baca Juga: Siapa Sangka Permen Asam Ternyata Lebih Berbahaya Ketimbang Permen Manis
1. Melakukan pemeriksaan jantung secara berkala (cek kardiovaskular)
Banyak serangan jantung terjadi tanpa disadari penderita yang selama ini menganggap tubuhnya sehat. Kunjungi dokter langganan untuk pemeriksaan kesehatan secara teratur. Misalnya melakukan general check up setahun sekali.
Lihat postingan ini di Instagram
2. Hilangkan kebiasaan merokok
Asal tahu saja, merokok dapat merusak lapisan pembuluh arteri, yang menyebabkan penumpukan kandungan lemak (atheroma) dan mempersempit pembuluh darah yang akan dimulai dengan gejala nyeri di dada.
Namun sedikit yang mengetahui bahwa telah terjadi penyempitan arteri setelah mengalami serangan jantung atau stroke.
3. Pertahankan pola makan untuk jantung sehat
Konsumsi kalori ideal terdiri dari 40% karbohidrat, 30% protein dan 30% lemak sehat, ditambah dengan 25 gram serat dan hidrasi yang memadai (sekitar delapan gelas air per hari).
Perbanyak makan buah-buahan segar, sayuran, buah-buahan kering, kacang-kacangan dan biji-bijian untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral harian.
Baca Juga: Infeksi Telinga Pada Anak Sering Terjadi, Ini Cara Mengatasinya
Beberapa pilihan makan yang disarankan adalah, fatty fish (salmon, mackerel, dan tuna), kenari, biji labu, dan kedelai yang penuh dengan asam lemak omega-3, untuk membantu mengurangi risiko penyakit jantung.
Ikan bukan hanya pengganti yang bagus untuk makanan seperti daging sapi, yang tinggi lemak jenuh, omega-3 juga membantu mendukung sistem kardiovaskular yang sehat dengan membantu menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida.
Baca Juga: Tak Hanya Digunakan Untuk Masakan, Bawang Merah Bisa Bikin Kulit 'Glowing'! Begini Caranya
4. Lakukan olahraga dan aktivitas fisik
Selain meningkatkan kesehatan badan secara keseluruhan, olahraga membantu pembuluh darah kita rileks dan melebar, memungkinkan darah mengalir lebih efisien dan menyehatkan jantung.
Ini merangsang produksi nitrik oksida dalam tubuh, yang mengontrol, mengatur, dan melindungi sistem kardiovaskular, memastikan kita memiliki jantung yang lebih sehat.
Untuk memulai gaya hidup aktif, usahakan setidaknya 30 menit aktivitas fisik dengan intensitas sedang setiap hari.
Jika merasa sulit untuk melakukannya, cobalah berjalan kaki singkat sepanjang hari menuju tempat kerja atau pada jam makan siang, atau mungkin memilih parkir sedikit lebih jauh dari kantor.
5. Kendalikan tingkat stres
Stres dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, menyebabkan makan berlebih, kurang berolahraga, atau merokok lebih dari biasanya.
Stres jangka panjang juga dapat menyebabkan tubuh mengalami peningkatan kadar hormon stres seperti adrenalin dan kortisol, yang meningkatkan risiko terkena serangan jantung.
Luangkan waktu untuk bersantai dan melakukan kegiatan yang di sukai. Orang dengan tingkat stres yang rendah lebih cenderung berolahraga dan makan dengan baik, yang keduanya penting untuk menjaga kesehatan jantung. (*)
Source | : | WebMD,Herbalife Nutrition |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar