Namun sayangnya, prosedur donor sumsum tulang belakang yang cukup rumit hingga membuat suami Ririn harus menunggu donor yang tepat.
"Kan dia sudah enggak bisa cangkok (sumsum tulang belakang), jadi dia harus mengganti tulang sumsumnya. Nah, kita datang ke Jepang untuk mencari (donor) itu."
"Tapi waiting list, karena enggak gampang untuk mendapatkan itu dan untuk mencari golongan darahnya sama, keadaannya bagus, bisa (didonorkan) atau tidak, karena banyak sekali orang-orang yang dioperasi sampai akhirnya beberapa bulan kemudian gagal karena keadaannya enggak pas jadi banyak yang harus dipikirin," jelasnya.
Namun sayang, Tuhan berkehendak lain, suami Ririn Ekawati meninggal dunia setelah pernikahan mereka baru berlangsung 2 tahun dan meninggalkan bayi yang saat itu berusia 6 bulan bernama Abigail Cattleya Putri. (*)
Source | : | YouTube,cancer.org |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar