GridHEALTH.id - Menjadi seorang single parent atau janda memang bukanlah keinginan setiap wanita, bahkan bagi seorang artis cantik sekelas Ririn Ekawati.
Seperti diketahui, Ririn Ekawati memang sempat menikah dua kali dengan pria-pria mapan dan tampan.
Sayangnya, pernikahan wanita berdarah Bugis ini harus kandas akibat perceraian di pernikahan pertamanya dengan Edwin Abeng, sedangkan di pernikahan kedua, Ririn harus merelakan sang suami, Ferry Wijaya untuk pergi selama-lamanya.
Kematian suami kedua Ririn ini sangat menyisakan duka mendalam, pasalnya, Ferry Wijaya mengembuskan napas terakhir di kala Ririn Ekawati tengah menjalankan ibadah umrah di bulan Juni 2017 lalu.
Saat itu, Ririn hanya bisa mendampingi jenazah suami lewat video call lantaran masih berada dalam perjalan dari Arab Saudi ke Indonesia.
Namun terlepas dari kisah pilu yang sempat menderanya, rupanya Ririn Ekawati sudah tahu jika sang suami telah sakit-sakitan jauh sebelum menikah.
Baca Juga: Dari Mulai Sering Marah Sampai Tertawa Berlebihan, Ini Kebiasaan Yang Dapat Memicu Serangan Asma
"Aku tahu dia sakit itu memang sebelum kita menikah. Makanya (kita) nikahnya buru-buru, karena dia ngerasa dianya sendiri badannya sudah enggak enak.
"Dia tahu dia sakit, dia cuekin. Jadi dia senang-senang, pergi malam untuk melupakan rasa sakit dia," kenangnya, dalam kanal YouTube 'Ussy Andhika Official' yang tayang pada Senin (30/9).
Walau begitu Ririn Ekawati tak memiliki firasat apapun sebelum suaminya meninggal dunia.
Baca Juga: Bisa Sebabkan Kanker, Yuk Hentikan Cara Memuaskan Pasangan Dengan Cara Ini!
"Aku tuh percaya sama yang disebut takdir, jodoh, terus umur seseorang itu semua dipegang. Maksudnya semuanya adalah Allah yang menentukan," ucapnya.
Namun wanita yang mengawali karir di dunia hiburan pada tahun 2008 itu akhirnya memaksa sang suami untuk berobat.
"Pas aku tahu, jadi ya sudah kita harus ke dokter. Kita harus tahu sakit kankernya ini kanker darah yang apa, obatnya gimana. Waktu tahu dokter bilang sudah 78% darahnya itu sudah cancer. Jadi memang agak telat untuk dia berobat karena harus ngelewatin kemo dan segala macamnya," ungkap Ririn Ekawati.
Asal tahu saja, kanker yang diderita Ferry Wijaya adalah kanker darah jenis leukemia yang terjadi akibat sel-sel di sumsum tulang belakang tidak berkembang dengan normal.
Mendengar saran dokter, Ririn Ekawati pun memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama pengusaha sukses itu.
"Tapi karena aku tuh orangnya selalu positive thinking, 'ah bisa sembuh, bisa sehat lagi'. Dokter cuma bilang salah satu obatnya bikin dia sembuh adalah senang-senang dan bikin dia happy. Aku juga percaya kalau hati kita happy segala penyakit bisa sembuh loh," ujarnya.
Hal ini sejalan dengan laporan di laman American Cancer Society yang menyebutkan bahwa mengabaikan pikiran negatif dapat mensejahterakan kehidupan para penyintas kanker.
Keyakinan yang menenangkan yang dapat membuat seseorang merasa lebih aman dari risiko penyakit serius.
Akibat hal tersebut, Ririn dan suami sering melakukan travelling untuk membuat sang suami senang.
"Akhirnya itu dia kenapa kita sering travelling setiap kali aku punya libur, setiap kali kita berdua dapat rezeki kita jalan-jalan. Itu sebenarnya terapi buat dia," tegasnya.
Bahkan keduanya sempat mendatangi beberapa negara, seperti Jepang untuk melakukan pengobatan kanker.
Namun sayangnya, prosedur donor sumsum tulang belakang yang cukup rumit hingga membuat suami Ririn harus menunggu donor yang tepat.
"Kan dia sudah enggak bisa cangkok (sumsum tulang belakang), jadi dia harus mengganti tulang sumsumnya. Nah, kita datang ke Jepang untuk mencari (donor) itu."
"Tapi waiting list, karena enggak gampang untuk mendapatkan itu dan untuk mencari golongan darahnya sama, keadaannya bagus, bisa (didonorkan) atau tidak, karena banyak sekali orang-orang yang dioperasi sampai akhirnya beberapa bulan kemudian gagal karena keadaannya enggak pas jadi banyak yang harus dipikirin," jelasnya.
Namun sayang, Tuhan berkehendak lain, suami Ririn Ekawati meninggal dunia setelah pernikahan mereka baru berlangsung 2 tahun dan meninggalkan bayi yang saat itu berusia 6 bulan bernama Abigail Cattleya Putri. (*)
Source | : | YouTube,cancer.org |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | GridHEALTH |
Komentar