GridHEALTH.id - Apa saja yang bisa menyebabkan kadar kolesterol tinggi meski tubuh tidak gemuk?
Baca Juga: Kolesterol Jahat dan Kolesterol Baik Sebenarnya Dibutuhkan Tubuh, Namun Apa Bedanya?
Sekali lagi, bentuk tubuh bukan menjadi tolak ukur terhadap kadar kolesterol yang dimiliki. Hal-hal yang dapat membuat kadar kolesterol kita tinggi, walaupun memiliki tubuh yang kurus adalah.
Kolesterol seseorang bisa saja tinggi, terlepas dari bentuk tubuh orang tersebut. Artinya, orang gemuk maupun orang kurus sama-sama memiliki risiko untuk mempunyai kadar kolesterol tinggi.
Walaupun, orang gemuk atau obesitas memang memiliki risiko lebih tinggi untuk memiliki kolesterol tinggi. Namun tetap saja, orang kurus harus tetap secara rutin mengontrol kadar kolesterolnya.
Mengapa penting untuk menjaga kadar kolesterol? Sebabnya kadar kolesterol yang tinggi dapat membuat risikto terkena sejumlah penyakit terkait jantung dan sistem peredaran darah (seperti penyakit jantung koroner dan stroke) menjadi lebih tinggi.
Oleh karena itu, kita perlu menjaga kadar kolesterol darah, terlepas dari bentuk kurus maupun gemuk. Caranya, yaitu dengan menjaga asupan makan dan olahraga secara teratur. Pemeriksaan kadar kolesterol secara rutin, setidaknya satu kali per tahun, juga perlu dilakukan.
Untuk melihat kolesterol seseorang tinggi atau rendah kita harus melakukan cek darah. Jadi bukan dilihat dari bentuk fisik orang yang bersangkutan.
Sebab bisa saja dan besar kemungkinannya wanita yang perawakannya kurus justru kolesterolnya tinggi. Begitu juga pada wanita usia muda, tak menutup kemungkinan kolesterol dalam darahnya tinggi.
Mengenai hal ini, National Cholesterol Education Programme, program kampanye peduli kolesterol yang dijalankan oleh National Heart, Lung and Blood Institute di Amerika Serikat sejak 1985, memiliki tips ampuh turunkan kolesterol;
* Mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol.
Kalau kita penyuka gorengan dan jeroan, mulai saat ini kurangi. Makanan berlemak tinggi juga dapat meningkatkan kadar kolesterol karena gumpalan lemaknya (fatty streak).
* Mengurangi berat badan.
Wanita dengan berat badan berlebih memiliki kandungan trigliserida (semacam lemak) tinggi, sementara kadar HDL (kolesterol baik) cenderung rendah.
* Meningkatkan aktivitas fisik.
Penelitian menunjukkan aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur mampu mengurangi risiko terkena penyakit jantung sebanyak 50%, menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol total dan meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik) yang membantu menyingkirkan LDL (kolesterol jahat) dari arteri.
Baca Juga: Dampingi Sang Istri Selama Proses Kuret, Denny Cagur Pantang Menyerah Untuk Transfer Embrio Lagi
* Menjaga tekanan darah.
Idealnya 120/80. Tekanan darah yang tinggi menandakan terjadinya kolesterol yang bertumpuk di lapisan dalam arteri.
* Berhenti merokok.
Rokok dapat mendorong pembentukan penumpukan lemak pada dinding arteri (atherosclerosis) dan mempersempit arteri serta menyumbat aliran darah.
* Mengonsumsi fitostrol
Menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dengan mengonsumsi fitosterol (dapat diperoleh dari sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan dan gandum).
Fitosterol juga dapat diperoleh dari suplemen berupasusu bubuk yang diperkaya dengan Acticol.
Fitosterol dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dengan cara menghambat penyerapan kolesterol di usus sehingga membantu menurunkan jumlah kolesterol yang memasuki aliran darah. (*)
Source | : | WebMD,National Health Institute |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar