Astrid lalu memperkenalkan chair yoga, yaitu teknik yoga yang menggunakan kursi. Jadi tidak perlu menggunakan matras, hanya menggunakan kursi yang bisa kita temui dimanapun seperti di kantor, di rumah, atau di manapun.
Yoga di kursi dinilai paling aman untuk penderita osteoporosis. "Bila orang yang sudah terkena osteoporosis, akan lebih berbahaya bila melakukan gerakan yoga di matras karena bagian siku, lutut dan bahu akan menjadi penopang. Padahal, dalam kondisi tulang yang rapuh, penopang tubuh tersebut harus dijaga.
"Kalau sudah kena osteoporosis, salah satu hal yang saya tidak mau kena adalah Anda melukai lutut, siku, bahu," jelas Astrid lagi.
Karenanya, dia memilih alternatif kursi karena dirasa lebih aman di mana orang tidak akan membenturkan lutut, siku atau bahu ke permukaan yang keras sehingga kesehatan tulang dapat tetap terjaga.
Beberapa gerakan yang dicontohkan adalah gerakan jinjit dan setengah jongkok dengan kursi sebagai penahannya. Lalu, dia juga mencontohkan untuk meregangkan punggung di atas kursi.
Kampanye dalam rangka menyambut Hari Osteoporosis Sedunia 20 Oktober bertujuan untuk memberikan awareness kepada masyarakat Indonesia untuk semangat hidup sehat mencegah osteoporosis sejak dini dengan gerakan-gerakan yoga mudah dan bisa dilakukan kapan saja saat beraktivitas hanya dengan menggunakan media kursi.
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar