GridHEALTH.id – Detak jantung Angie Setlak serasa berhenti ketika melihat ponselnya. “Xavier berhenti bernapas. Pulanglah sekarang," begitu bunyi pesan singkat dari suaminya.
Baca Juga: Membedakan Muntah dan Gumoh Pada Bayi Perlu Ekstra Hati-hati Dengan Alasan Ini
Angie yang panik bertanya mengapa bisa terjadi hal mengerikan itu, dan sang suami menjawab, bayi Xavier tersedak susu dan mereka sedang dalam perjalanan ke Rumah Sakit Anak Seattle.
Sebelumnya perlu diketahui, Angie Setlak adalah ibu dari Xavier, yang sekarang berusia enam bulan, tetapi lahir prematur pada Mei 2018.
Angie menjelaskan bahwa dia mengalami kehamilan yang sulit. Oleh karenanya, ketika Xavier lahir, dia begitu bahagia.
Hingga suatu hari, ketika bayi Xavier baru berusia tiga bulan, Angie harus kembali bekerja. Maka yang menjaga bayi Xavier adalah ayahnya.
Dikutip dari The New York Post, Pasangan Angie memang bekerja malam hari. Oleh karenanya, dia akan mengawasi Xavier di siang hari ketika Angie bekerja dan kemudian Angie akan mengawasinya di malam hari ketika suaminya bekerja.
Ketika sampai di rumah sakit, bayi Xavier diizinkan mendekati bayinya dan memegang tangannya. Tapi, bayi Xavier diam dan pucat.
"Saya tahu ada sesuatu yang tidak beres," ucap Angie.
Apa yang terjadi dengan bayi Xavier? Para dokter kemudian memberi tahu dia bahwa otaknya berdarah.
Baca Juga: Semi-somnia, Gangguan Tidur Kaum Pekerja yang Bikin Tak Nyaman
Penyebabnya, rupanya karena gemas saat mengawasi Xavier, ayahnya telah mengguncang bayinya itu, hingga merusak otak si kecil.
Bahkan bayi Xavier harus mengalami koma karena ia mengalami kejang. Ini adalah alah satu gejala sindrom bayi terguncang (shaken baby syndrome) yang di Amerika Serikat cukup banyak kejadiannya menyebabkan bayi meninggal.
Lihat postingan ini di Instagram
Setelah lebih dari dua minggu di rumah sakit, bayi Xavier akhirnya diizinkan pulang.
Sementara ayahnya ditangkap pada malam kejadian karena kekerasan anak tingkat pertama meskipun sempat menangis minta maaf karena menyesal.
Baca Juga: Apel Jangan Ditaruh Berdekatan Dengan Pisang, Ini Alasannya Kata Pakar
Kasus ini membuat Angie berpesan pada seluruh orangtua ketika dihadapkan dengan bayi yang tidak berhenti menangis atau rewel.
“Anda mungkin frustasi jika bayi Anda terus menangis atau rewel. Atau merasa gemas dengan kelucuannya. Namun tidak peduli sefrustasi apa Anda, jangan pernah mengguncang bayi."
Baca Juga: Makanan Rakyat Murah Meriah, Cuma Makan Nasi Sama Tempe, Lihat Perubahan yang Terjadi Pada Tubuh
Dalam keadaan marah, frustrasi atau bercanda yang keterlaluan, adalah mungkin bagi orang dewasa untuk menggoyang bayi kecilnya.
Namun, guncangan beberapa detik yang cepat itu bisa menyebabkan otak bayi yang rapuh meluncur bolak-balik di dalam tengkoraknya, yang mungkin menyebabkan trauma otak yang tidak dapat diubah. Ini dikenal sebagai sindrom bayi terguncang.
Gejala sindrom bayi terguncang dan konsekuensinya bisa parah, bahkan mengakibatkan kematian.
Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang gemetaran dengan kuat dapat menyebabkan pendarahan retina yang parah, koma, dan bahkan kematian.
Baca Juga: Bakar Lemak Cara Cepat, Diet Jahe Mampu Turunkan Hingga 4 Kg Per Minggu
Sedihnya, dalam kasus-kasus ringan dari sindrom bayi terguncang, bayi mungkin tampak tidak terluka, tetapi dapat mengalami masalah kesehatan dan kognitf di kemudiaan hari.
Menurut Mayo Clinic, gejala sindrom bayi terguncang termasuk terlihat kerewelan atau lekas marah yang ekstrem, sulit tidur,mengalami masalah pernapasan, enggan makan, muntah, kulit pucat atau kebiruan, kejang, koma, hingga kematian.(*)
Source | : | New York Post |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar