GridHEALTH.id - Borok mantan Direktur Utama Maskapai Garuda Indonesia, Ari Askhara sedikit demi sedikit mulai terbongkar.
Setelah sebelumnya dirinya dipecat oleh Menteri BUMN Erick Thohir karena kasus penyelundupan motor Harley Davidson, kemudian masalah dugaan perselingkuhannya dengan seorang pramugari cantik terungkap.
Kali ini giliran kabar Ari Askhara yang diduga menyebabkan delapan awak kabin maskapai Garuda Indonesia harus diopname.
Hal itu disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal IKAGI (Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia) Jacqueline Tuwanakotta, Senin (9/12/2019).
Menurutnya, saat Ari Askhara memimpin banyak kebijakan yang merugikan para awak kabin.
Karena kebijakannya itulah awak kabin pernah ada yang harus sampai diopname.
ya, diopname karena sakit.
Sakit yang disebabkan kebijakan yang dibuat Ari Askhara.
Baca Juga: Ikan Gabus Solusi Luka Cepat Kering Pasca Sesar, Ini Buktinya
Kondisi ini tentu sangat mengecewakan dan merugikan.
Bahkan sebuah hal yang menakutkan bagi awak kabin.
Salah satu contohnya adalah aturan jadwal terbang awak kabin yang dipaksa untuk terbang dalam waktu singkat, terutama penerbangan ke luar negeri.
Bayangkan, jadwal terbang yang dipaksa dalam waktu singkat.
Dan itu penerbangan ke luar negeri!
"Contoh schedule Sydney-Jakarta-Sydney itu harus-nya 3 hari tapi jadi PP [pulang-pergi satu hari). Itu beri dampak tidak bagus kepada awak kabin, sekarang sudah ada 8 orang yang diopname," kata Jacqualine dikutip dari CNBC Indonesia.
Baca Juga: Tidak Melakukan Pemanasan Sebelum Olahraga, Jangan Berharap Berat Badan Turun!
Padahal jika menilik dari sisi kesehatan, terlalu lama atau sering bepergian dengan pesawat akan menimbulkan banyak gangguan kesehatan yang bisa saja di dapat.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut gangguan kesehatan dan penyakit yang bisa dialami bagi mereka yang sering bepergian menggunakan pesawat.
1. Pembekuan darah (Deep Vein Thrombosis/DVT)
Dikutip dari WebMD, pembekuan darah atau DVT berisiko tinggi bagi mereka yang terlalu lama berada di dalam pesawat.
Biasanya kondisi ini sering terjadi pada mereka yang sudah berusia 40 tahun lebih, orang obesitas, ibu hamil, dan yang baru saja melakukan operasi.
2. Radiasi telepon selular
Radiasi telepon selular/EMF ini diakibatkan oleh alat elektronik yang berada didekat penumpang pesawat.
Semua perangkat elektronik akan menghasilkan gelombang elektromagnetik selama di udara yang bisa mengacaukan reaksi alami tubuh.
Meskipun tidak mematikan, hal ini dapat memicu munculnya keluhan-keluhan seperti nyeri otot, iritasi mata dan ruam-ruam pada kulit.
3. Gangguan Psikotik
Sebuah studi tahun 2007 yang diterbitkan di The Lancet mengungkapkan fakta bahwa penerbangan yang terlalu lama dapat mengacaukan siklus tidur dan ritme aktivitas tubuh seseorang.
Akibatnya seseorang berisiko mengalami penurunan kognitif, penyakit jantung, kanker, gangguan psikotik dan suasana hati.
4. Dehidrasi
Perlu diketahui tekanan udara di dalam kabin hanya memiliki kelembapan kurang dari 20 % saja.
Jika kita terlalu lama berada di dalam pesawat tentu akan membuat dehidrasi.
5. Flu
Studi tahun 2004 yang diterbitkan di Journal of Environmental Health Research, mengungkapkan seseorang 100 kali lebih mungkin terkena flu saat berada di dalam pesawat terbang.
Pasalnya resirkulasi udara di dalam pesawat sangatlah sempit. Hal ini dapat membuat penumpang pesawat terkena virus dari penumpang lain meski melalui bersin saja.
6. Infeksi bakteri
Dilansir WebMD, sebuah studi yang dilakukan MRSA tahun 2007 menemukan fakta bahwa pada meja nampan pesawat ditemukan banyak bakteri berbahaya.
Terlebih biasanya ada banyak penumpang dalam satu pesawat terbang komersial.
7. Kanker
Saat terbang, pesawat bisa terpapar sinar kosmik yakni proton yang keluar pada ketinggian, terutama ketika terbang di dekat Kutub Utara.
Baca Juga: Ikan Gabus Solusi Luka Cepat Kering Pasca Sesar, Ini Buktinya
Sinar inilah yang dapat memicu kosmik, Sehingga tingkat kanker di kalangan personil maskapai sedikit lebih tinggi ketimbang orang pada umumnya.
8. Pembengkakan
Pembengkakan terjadi akibat tekanan udara mendorong terjadinya penurunan tekanan darah, dan darah lebih banyak terjebak di kaki karena kaki hanya mendapatkan ruang gerak terbatas di pesawat.
Itulah sebabnya sebagian orang yang sudah melakukan penerbangan kakinya tiba-tiba menjadi bengkak.
Baca Juga: Buah Memang Kaya Serat, Tapi Ada Lo, yang Justru Bikin Sembelit!
9. Tuli
Tingkat kebisingan suara rata-rata penerbangan komersial bisa mencapai 110 desibel, sedangkan menurut The National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH), batas aman adalah 88 desibel untuk durasi 4 jam.
Berarti, tanpa disadari, volume suara penerbangan bisa berisiko mengganggu pendengaran manusia.(*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth
Source | : | WebMD,CNBC Indonesia |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar