GridHEALTH.id - Banyak diantara kita yang masih malu jika kedapatan tidurnya ngiler, benar kan?
Lucunya, malu tidur ngiler tapi tidak tahu kenapa bisa ngiler saat tidur.
Baca Juga: Punya Suami Gemar Gowes? Awasi dan Kontrol Hobinya Supaya Dia Tetap Menjadi Pria Subur
Tahuka mereka yang tidurnya sampai ngiler itu artinya selama tidur mimpinya asyik.
Itu berarti kita tidur nyenyak alias tidur dalam alias pulas.
Jika bisa tidur seperti ini sangat baik sekali.
Sebab tidur seperti inilah yang harusnya terjadi pada setiap orang saat tidur.
Baca Juga: Nyeri Punggung Saat Hamil Gegara Sepatu high heel? Tanda Persalinan Prematur
Tapi ngeces pada bayi, orangtua harus waspada.
Sebeb ngeces pada bayi bisa membahayakan si bayi.
Malah ngeces pada bayi bisa juga adanya masalah kesehatan padanya.
Mengenai tidur, ada ilmunya sendiri.
Tidur dibagi dalam beberapa fase. Salah satunya fase REM (rapid eye movement).
Baca Juga: Ratusan Teror Ular Kobra Hantui Permukiman, Pemerintah Siapkan Obat Anti Bisa Ular Gratis!
Fase REM terjadi pada 70-90 menit pertama setelah kita tertidur, dan terulang lagi setiap 90 menit pada tiap tahapan tidur.
Pada saat inilah periode kita bermimpi.
Nah, tidur hingga fase REM sangat penting untuk menjaga tubuh kita berfungsi optimal.
Otak berusaha menjaga kita tetap tertidur dengan cara kita tak mudah terbangun oleh suara-suara di sekitar yang bisa merusak tahap tidur ini.
Jadi kondisi tidur fase REM ini adalah fase tidur nyenyak alias tidur pulas, atau biasa disebut tidur kebo.
Biasanya, mereka yang tidur hingg fase ini, REM, saat ngiler dirinya tidak sadar sama sekali.
Baru sadar saat terbangun di pagi hari.
Konon katanya mereka yang tidurnya sampai ngiler, tidurnya bisa masuk sampai fase REM.
Pun umumnya mereka yang tidurnya tidak ngiler, biasanya tidur tidak masuk hingga fase REM. Sebab sedikit-sedikit dia terjaga.
Padahal tidur hingga fase REM ini sangat penting. Di sinilah terjadi proses istirahat yang sempurna. Juga disaat inilah terjadi proses pemulihan alami tubuh oleh tubuh sendiri.
Maka dari itu, beruntunglah jika kita termasuk kelompok orang yang suka "ngiler" saat tidur.
Bagi bayi ngeces lain lagi.
Produksi air liur berlebih alias ngeces sering sekali membuat bayi mengalami tersedak.
Meski tersedak air liur bukanlah masalah yang serius, namun jika terjadi terus-terusan, bisa jadi tanda adanya masalah kesehatan yang dialami si Kecil.
Baca Juga: Bayi Tersedak dan Muntah, Orangtua Harus Ketahui dan Lakukan Ini
Dilansir dari idai.or.id, sebenarnya ngeces merupakan gejala yang normal dialami bayi sampai berusia 2 tahun.
Hal ini dikarenakan, kemampuan bayi dalam proses menelan dan mengontrol terhadap ngeces masih dalam tahap penyesuaian.
Kondisi ini akan menjadi sempurna seiring bertambahnya usia.
Namun bila produksi air liur berlebih mengganggu pola napas dan aktivitas sehari-hari sampai membuatnya sering tersedak, para orangtua harus hati-hati.
Sebab beberapa masalah kesehatan sering dikaitkan dengan seringnya tersedak akibat produksi air liur berlebih ini.
Seperti disfagia, atau lebih dikenal sebagai masalah kesulitan menelan.
Ada juga masalah saluran pernapasan yang berupa penyakit pneumonia, bronkitis, emfisema, dan cystic fibrosis.
Selain itu Refluks asam lambung, kondisi ketika asam lambung yang berlebihan mengalir ke tenggorokan dan merangsang air liur jadi lebih banyak yang bisa memicu tersedak.
Nah, jika bayi dirasa sering sekali tersedak akibat ngeces sebaiknya segera periksakan ke dokter terkait.
Baca Juga: Diisukan Tengah Mengandung Anak Kedua, Nagita Slavina Beberkan Kebenaran Berita Kehamilan
Baca Juga: Punya Suami Gemar Gowes? Awasi dan Kontrol Hobinya Supaya Dia Tetap Menjadi Pria Subur
Agar mendapatkan diagnosis penyebab yang tepat dan terukur, dokter akan memberikan saran pengobatan jika kondisi yang dialami disebabkan oleh penyakit tertentu.
Artikel selengkapnya mengenai ngeces bisa berbahaya bagi bayi, KLIK DI SINI
Source | : | nakita,IDAI,intisari,GridHealth.ID |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar