GridHEALTH.id - Diketahui endometriosis menjadi penyebab pasangan Zaskia Sungkar dan Irwansyah belum juga memiliki momongan sampai saat ini.
Padahal diakui Zaskia Sungkar dirinya ini sudah sangat ingin memiliki anak hasil pernikahannya dengan Irwansyah.
"Saya juga pengen banget punya momongan," ujar Zaskia Sungkar sangat menggebu-gebu dalam unggahan video Youtube The Sungkars Family, Minggu (19/1/2020).
Sayangnya akibat endometriosis keinginannya untuk memiliki momongan harus selalu tertunda.
Bahkan karena endometriosis ini, Zaskia Sungkar pun sempat bolak-balik Jakarta Kuala Lumpur untuk memeriksa dan operasi penyakit tersebut.
"Nah speaking of momongan, kemarin kita abis dari Kuala Lumpur," ungkap Zaskia Sungkar.
Setelah dioperasi, Zaskia Sungkar pun rutin untuk kontrol di RS di Jakarta yang ternyata penyakit endometriosisnya ini sempat kambuh lagi.
"Aku kan dulu operasi di sana, terus kemarin aku cek lagi. Karena hasil aku kontrol di 2 Rumah Sakit ini bilang endometriosis aku itu balik kambuh lagi," ujar Zaskia Sungkar.
Baca Juga: Berita Kesehatan Demam: Perhatikan Cara Membuat Kompres Dingin Yang Benar Agar Tidak Salah Lagi
Ketika kembali lagi di cek ke RS di Malaysia, endometriosis yang sempat diidap Zaskia Sungkar ini masih ada namun sudah tidak aktif.
"Nah kemarin pas di sana memang ada (endometriosis), tapi udah gak aktif," tambah Zaskia Sungkar.
Menilik dai sisi medis, endometriosis memang salah satu kondisi yang sering membuat wanita sulit untuk hamil.
Diketahui endometriosis merupakan kondisi dimana jaringan endometrium terdapat di luar rongga rahim seperti di ovarium, saluran telur (tuba fallopi), sampai di luar rahim.
Sementara itu endometrium adalah selaput yang berguna melapisi rahim yang juga berperan penting dalam mengontrol siklus haid wanita.
Selain membuat organ reproduksi berubah menjadi tidak normal, endometriosis juga diketahui dapat menurunkan kualitas dan juga cadangan sel telur.
Hal ini dikarenakan endometriosis menyebabkan penumpukan radikal bebas dan zalir peritoneal yang toksik terhadap embrio dan sel telur.
Baca Juga: Pengakuan Ashanty Mengenai Kesehatannya Bikin Kaget, Akui Tubuhnya Mengandung Banyak Merkuri
Selain itu kuantitas sel telur pun akan berkurang, apalagi jika endometriosis memunculkan kista di indung telur.
Meski endometriosis bisa dilakukan pengangkatan dengan operasi, namun sayangnya endometriosis adalah penyakit sepanjang usia reproduksi.
Dalam artian kondisi ini akan terus berkembang selama pasien masih haid dan masih dalam usia reproduksi alias belum menopause.
Endometriosis ini akan berhenti sementara jika pasien berhenti haid (hamil atau menopause).
Oleh karena itu, pasien endometriosis harus selalu mengupayakan kehamilan, tidak menunggu, istilahnya berlomba dengan penyakit ini jika ingin memiliki momongan.
Untuk gejala atau tanda seorang wanita mengalami endometriosis, diantaranya sebagai berikut.
- Nyeri haid yang sangat menyakitkan.
- Menstruasi tidak teratur, sering diiringi dengan perdarahan yang berlebihan.
- Rasa sakit saat berhubungan intim.
- Nyeri saat buang air besar dan air kecil.
- Nyeri pada punggung.
- Terdapat darah pada urine dan feses.
Baca Juga: Berubah, Suhu Normal Tubuh Manusia Akibat Vaksin dan Antibiotik
- Gangguan pencernaan seperti kembung, diare, sembelit, dan mual terutama pada saat haid.
- Susah hamil.
Jika wanita mengalami tanda-tanda tersebut sebaiknya segera periksakan ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.(*)
#berantasstunting
Source | : | WebMD,TribunBogor.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar