GridHEALTH.id -Untuk para orangtua dimanapun berada wajib waspada.
Sebab tidak hanya di Inggris predator seks sesama jenis berkeliaran menjalankan aksi birahinya.
Di Indonesia banyak para predator seks sesama jenis.
Salah satunya sudah ditangkap dengan susah payah oleh Polisi di Jawa Timur.
Ternyata predator yang ditangkap Polisi tersebut adalah ketua dari jaringan penyuka sesama jenis aias homo alias gay di Jawa Timur.
Nama kelompok mereka adalah Ikatan Gay Tulungagung (IGA@TA).
Bagaimana dengan di daerah lain di Indonesia? Bisa jadi dan kemungkinan ada kelompok-kelompok seperti itu, para kaum pelangi yang mendukung dan mengindahkan LGBT untuk hidup di Indonesia.
Untuk diketahui, organisasi mereka solid dan rapih. Karenanya Polisi yang sudah mengicar pelaku yang sudah tertangkap ini sempat kewalahan.
Itu semua berkat kekompakan dan solidnya komunitas mereka.
Mungkin karena itulah alasab pemerintah Depok, Jawa Barat, bersikap tegas dengan para kaum pelangi LGBT ini dan di tentang oleh mereka.
Baca Juga: Demi Mendalami Peran, Aktris Mawar De Jongh Menjadi Ibu Hamil
Adapun predator seks asal Tulungagung yang berhasil ditangkap Polisi bernama Hasan, yang seorang ketua kelompok gay bernama IGA@TA bukanlah orang berada.
Hasan yang seorang gay ini bisa jadi untuk hidup saja masih sulit.
Tapi demi memuaskan hasrat seksualnya kepada pria, khususnya anak-anak, dirinya nekat pinjam uang ke rentenir.
Baca Juga: Bukan Pasta Gigi, Begini 4 Cara Atasi Kulit Terbakar Akibat Tersiram Air Panas
Uang tersebut dimaksudkan untuk iming-iming kepada calon korban.
Setelah anak-anak, calon korban, terperangkap, mereka dieksekusi satu persatu di rumah pelaku yang seorang gay dan ketua Ikatan Gay Tulungagung (IGA@TA) ini.
Melansir Surya.co.id, menurut Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol R Pitra Andrias Ratulangie, Hasan yang orientasi seksual ke sesama jenis alias gay, memperdaya korban-korbannya dengan memberikan iming-iming uang sebesar Rp 150-250 ribu sekali kencan.
Baca Juga: Merasa Sakit Padahal Tidak Sakit, 'Worried Well' Akibat Gangguan Jiwa?
Korban yang terbuai akan besaran nominal tersebut lantas langsung dicabuli Hasan di rumahnya yang beralamat di Kelurahan Sembung, RT 02, RW 04, Kecamatan/Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Ada dua area di dalam rumah yang dijadikan Hasan sebagai tempat untuk mencabuli korban-korbannya.
"Kadang ya dilakukan di dalam kamar, kadang ruang tamu. Fotonya kan ada," sambung Kanit III Asusila Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Jatim, AKP Jenny Al Jauza, seperti dikutip dari Suryamalang.com.
Baca Juga: Berantas Stunting: Takut Anak Tumbuh Pendek? Coba Berikani 9 Makanan Penambah Tinggi Badan
Hasan kini hanya bisa pasang miik lesu saat kasusnya diungkap ke publik oleh Ditreskrimum Polda Jatim pada Senin (20/01/2020) kemarin.
Ia nampak tidak menampik saat petugas mengulas modus operandi yang dilakukannya kepada korban.
Hasan yang tidak lagi muda itu, usianya 47 tahun dan masih "membujang", mengakui perbuatannya yang dilakukan selama satu tahun belakangan.
Baca Juga: Berantas Stunting: Ini 4 Dampak Stunting Bagi Tumbuh Kembang Anak
"Cuma tahun ini, menuju 2019," tukasnya.
Saat itu Polisi pun mengatakan, penangkapan Hasan yang seorang homoseks ini tidak mudah.
Hasan baru bisa diamankan setelah buron selama dua pekan lamanya.
Dikatakan Jenny, pihaknya sampai beberapa kali harus pulang dengan tangan hampa lantaran gagal menyergap Hasan di rumahnya.
Baca Juga: 7 Tanda Suami Mulai Melirik Wanita Lain, Dari Ganti Penampilan Hingga Kerap Bohong!
Nomor ponsel milik Hasan tidak aktif.
Jenny mengatakan, kendala dalam proses penangkapan Hasan diperkirakan karena jaringan yang dimiliki komunitas homoseks alias gay luas.
Sehingga dapat mendeteksi kedatangan polisi.
"Kami setiap kesana kerap kecium terus, 2 minggu udah pengejaran, ilang-ilang terus, ponsel dimatikan," kata Jenny seperti dikutip dari Suryamalang.com.
Baca Juga: Kantung Mata Hilang dalam 3 Hari, Cukup Pakai Alat Ini Tanpa Beli Skincare Mahal
Apalagi Hasan merupakan Ketua Ikatan Gay Tulungagung (IGA@TA) dengan jumlah anggota sekitar 500 orang anggota.
"Tapi ya mungkin dia ini bosnya (ketua ikatan gay tulungagung) jadi kayak ditutupi sama (teman) komunitas," tandasnya.
Risiko HIV/AIDS
Mengenai hal ini, satu hal yang harus kita catat, camkan, dan cegah, hubungan sesama jenis dengan alasan apapun tidak bisa dibenarkan secara kesehatan, apalagi agama.
Baca Juga: Tidak Perlu Sulam Bibir, Berikut 7 Cara Mudah Agar Bibir Merah Alami
Melihat dari sisi kesehatan, hubungan sesama jenis seperti para homo alias gays dari kaum pelangi LGBT, melansir dari ncbi.nlm.nih.gov, berisiko tinggi terkena penyakit menular seksual seperti HIV.
HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
Beberapa alasan kenapa hubungan ini berisiko tinggi terserang HIV antara lain adalah risiko penularan HIV melalui seks anal.
Baca Juga: Mirip dengan Gejala Flu, Pengobatan Penyakit SARS Akibat Virus Corona Belum Ditemukan
Suatu penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Epidemiology mengungkapkan, bahwa tingkat risiko penularan HIV lewat seks anal lebih besar 18% dari penetrasi vagina.
Hal itu disebabkan jaringan dan lubrikan alamiah pada anus dan vagina berbeda.
Bila vagina memiliki banyak lapisan penahan infeksi virus, sementara anus hanya memiliki satu lapisan tipis saja.
Selain itu, anus juga tidak memproduksi lubrikan/cairan alami seperti vagina.
Baca Juga: Hanya di Indonesia, Ada Cara Sunat Laser Bukan dengan Sinar, Melainkan Electrical Cauter
Sehingga sangat tinggi kemungkinannya terjadi luka atau lecet saat penetrasi dilakukan.
Luka inilah yang bisa menyebarkan infeksi HIV.
Infeksi ini juga bisa terjadi jika ada kontak dengan cairan rektal pada anus.
Perlu diketahui, cairan rektal memudahkan virus HIV berkembang biak.(*)
#berantasstunting
Source | : | ncbi.nlm.nih.gov,Surya Malang,International Journal of Epidemiology |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar