GridHEALTH.id - Wabah virus corona sudah tersebar luas di berbagai negara. Tak memandang geografis dan ras, virus ini diketahui telah menyerang warga dari 13 negara.
Merasa bertanggungjawab atas wabah ini karena virus berasal dari kota Wuhan, pemerintah China berjibaku mencari obat meski hingga kini asal-usul virus mematikan ini berasal masih simpang-siur.
Namun pemerintah China berusaha sekuat tenaga agar penyebaran virus mematikan itu dapat berhenti.
Asal tahu saja, virus ini telah diidentifikasi sebagai jenis virus corona yang baru. Virus corona adalah keluarga besar patogen, yang sebagian besar menyebabkan infeksi pernapasan ringan seperti flu biasa.
Tetapi coronavirus juga bisa mematikan. Virus ini dianggap masih 'bersaudara' dengan MERS dan SARS, atau sindrom pernapasan akut yang parah, disebabkan oleh coronavirus dan menewaskan ratusan orang di China dan Hong Kong pada awal 2000-an.
Sejauh ini virus corona terbaru telah menyebabkan 80 orang meninggal setelah dites positif mengidap virus itu, menurut South China Morning Post (27/01/20).
Gejalanya biasanya berupa demam, batuk, dan sulit bernapas, tetapi beberapa pasien menderita pneumonia, infeksi yang berpotensi mengancam jiwa yang menyebabkan peradangan kantung udara kecil di paru-paru.
Sebagai upaya pengobatan, China dilaporkan sedang menggunakan zat lopinavir dan ritonavir untuk mengobati pasien yang terinfeksi virus corona.
Baca Juga: Ingin Sehat Tapi Malas Bergerak? 5 Trik Sehat Ini Bisa Membantu
Kedua senyawa itu sendiri merupakan komposisi dari obat untuk penderita HIV bertajuk "Kaletra" yang diproduksi AbbVie.
Informasi ini dibenarkan oleh Komisi Kesehatan Tiongkok (NHC) di Beijing. NHC mengaku belum bisa menemukan obat penangkal virus corona yang efektif.
Tapi mereka mencoba merekomendasikan pasien untuk mengonsumsi dua tablet lopinavir dan ritonavir dua kali sehari.
"Pasien juga disarankan mendapatkan satu dosis alpha-interpheron dengan nebulizer dua kali sehari," imbuh NHC seperti dilansir dari Bloomberg pada Senin (27/1),
Wang Guangfa, seorang pakar pernapasan yang terinfeksi virus Corona kala memeriksa pasien di Wuhan, pun mengaku menjadi salah satu "kelinci percobaan".
Kepada China News Week, Wang menyebut bahwa dokternya merekomendasikannya meminum obat-obatan HIV itu sembari menunggu alternatif pengobatan yang lain.
Baca Juga: Jangan Sembarangan Minum Obat, Alergi dan Sinusitis Berbeda!
Media Global Times melaporkan Pusat Pengendali dan Pencegahan Penyakit China akan mulai mengembangkan vaksin untuk menanggulangi wabah virus corona ini. (*)
Source | : | bloomberg.com,South China Morning Post,China News Week |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar