GridHEALTH.id – Meski sedang mewabah, ternyata bukan penyebaran virus corona yang membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) khawatir saat ini.
Presiden yang sudah menjabat dua periode ini mengaku sangat khawatir akan masih tingginya penyakit mematikan, Tuberkolosis (TB/TBC) di Indonesia.
Baca Juga: Khawatir Virus Corona, Mahasis Indonesia di Kota Wuhan Dilarang Keluar Selain Keadaan Mendesak
Bahkan Jokowi mengatakan percuma jika ekonomi negara baik apabila masyarakatnya masih bermasalah seperti terkena penyakit TBC ini.
“Percuma ekonomi baik, tapi TBC tinggi. Tidak ada gunanya kalau sumber daya manusianya bermasalah,” kata Jokowi dikutip dari Kompas.com (29/1/2020).
Diketahui TBC merupakan penyakit infeksi menular yang menyerang paru-paru dan bisa menyebar ke berbagai organ lain di tubuh, seperti tulang belakang dan otak.
TBC disebabkan oleh bakteri yang memiliki nama Mycobacterium tuberculosis.
Bakteri tersebut bisa menyebar ketika seseorang memiliki gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok 9perokok aktif maupun pasif) salah satunya.
Baca Juga: 5 Bahan Alami Pengusir Nyamuk, Lebih Ampuh dan Aman dari Obat Nyamuk
Selain itu seseorang juga bisa tertular ketika sering berinteraksi dengan penderita TBC dalam waktu yang lama baik itu saat menghirup batuk atau bersinnya dan terkena cairan yang dikeluarkannya.
Meski TBC sudah ada pengobatannya, akan tetapi penyakit ini juga memiliki angka kematian yang cukup tinggi.
Baca Juga: 6 Manfaat Tersenyum dan Tertawa bagi Kesehatan, Bisa Kurangi Stres
Bahkan di Indonesia sendiri pada tahun 2018 terdapat sekitar 845.000 orang yang terjangkit TBC.
Penyakit ini juga termasuk lima besar penyakit penyebab kematian prematur dan kematian penduduk di tanah air sepanjang tahun 2007- 2017.
Melihat angka tersebut tak heran jika Jokowi saat ini tengah mengkhawatirkan penyebaran penyakit TBC di Indonesia.
Sebab kita ketahui masalah masyarakat yang tidak sehat tentu akan menimbulkan masalah baru diberbagai sektor seperti pendidikan, ekonomi, dan lain sebagainya.
Meski memerangi suatu penyakit itu tidak mudah, namun Jokowi yakin jika masyarakat bergerak bersama-sama makan tersebut akan teratasi.
“Tapi kalau kita bergerak bersama ini bisa jadi urusan yang mudah,” tuturnya.
Usia produktif merupakan proporsi terbesar daru seluruh kasus TBC di Indonesia.
Oleh karena itu, untuk menurunkan tingginya angka TBC sekarang ini, adabaiknya mereka yang belum tertular menghindari penyakit ini dengan menjalani gaya hidup yang sehat.
Serta bagi yang dinyatakan tertular TBC, segeralah lakukan pemeriksaan ke dokter sebab peluang sembuh penyakit ini akan besar jika kita mengobatinya sedari awal.(*)
#berantasstunting
Source | : | Kompas.com,NHS |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar