Berdasarkan WebMD, oseltamivir memang sering digunakan untuk mengobati gejala yang disebabkan oleh virus flu (influenza).
Obat ini juga membantu membuat gejala yang kurang parah (seperti hidung tersumbat, batuk, sakit tenggorokan, demam/menggigil, sakit, kelelahan) dan mempersingkat waktu pemulihan hingga 1-2 hari.
Baca Juga: Berantas Stunting: Faktor Gizi Buruk Jadi Penyebab Utama Anak Stunting
Bahkan obat ini juga dapat digunakan untuk mencegah flu jika telah terpapar pada seseorang yang sudah menderita flu (seperti anggota rumah tangga yang sakit) atau jika ada wabah flu di masyarakat.
Oseltamivir hadir dalam bentuk kapsul dan suspensi (cairan) untuk dikonsumsi.
Namun obat ini mmeiliki efek samping, seperti mual, muntah, sakit perut,diare, atau sakit kepala.
Bahkan efek samping paling parahnya yaitu ruam, gatal-gatal, atau lecet pada kulit, sariawan, gatal, pembengkakan pada wajah atau lidah, kesulitan bernapas atau menelan, suara serak, kebingungan, masalah bicara, sulit bergerak, bahkan halusinasi.
Meski diklaim dapat menyembuhkan pasien dari virus corona, masih dibutuhkan pembuktian ilmiah atau hasil penelitian lebih lanjut yang dapat mendukung temuan ini.
Source | : | Kompas.com,WebMD |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar