"Kelihatannya memang menunjukkan hasil yang baik, tapi kita masih harus melakukan penelitian untuk memastikan ini dapat dijadikan pengobatan standar," ujar dr. Kriengsak Atipornwanich, dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Rajavithi.
Dilaporkan, metode pengobatan yang sama juga dilakukan pada 3 pasien virus corona yang lain di Thaliand.
Baca Juga: Buah Impor Diduga Tularkan Virus Corona, Badan Pengawas Makanan Langsung Buat Pengumuman
Namun, hasil yang ditunjukkan berbeda. Satu orang menunjukkan gejala alergi, sementara 2 lainnya menunjukkan peningkatan kondisi.
Direktur Jenderal Departemen Layanan Medis, Somsak Akkslim mengatakan proses pengobatan itu sementara waktu hanya akan digunakan pada pasien dengan kondisi parah.
Menurut Somsak terlalu dini untuk menyatakan obat ini dapat diaplikasikan pada semua kasus. Rencananya Senin (3/2/2020), Kementerian Kesehatan Thailand akan mendiskusikan temuan ini.
Terlepas dari itu, jangan asal menggunakan obat flu untuk mengobati virus corona atau penyakit lainnya tanpa anjuran dokter. (*)
#berantasstunting
Source | : | Kompas.com,WebMD |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar