Pasien yang menggunakan obat ini juga lebih cepat pulih, ujar Sun. Pria ini lalu memberi contoh seorang pasien berusia 54 tahun di Beijing, yang dirawat di rumah sakit empat hari setelah menunjukkan gejala.
Baca Juga: 4 Manfaat Minyak Bunga Sepatu, Rambut Berkilau Hingga Anti Penuaan
Setelah minum obat ini selama seminggu, dia melihat semua indikator membaik dan asam nukleat berubah negatif.
Sun mengatakan bahwa sejauh ini, tidak ditemukan reaksi merugikan yang serius terkait obat tersebut di antara lebih dari 100 pasien yang mengikuti uji klinis ini.
Di sisi lain, China dan Amerika Serikatt masih berbeda pandangan tentang lamanya wabah virus corona akan menghantui dunia.
Bahkan Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC), Robert Redfield pesimis epidemi corona akan berakhir cepat.
"Virus ini kemungkinan akan bersama kita sepanjang musim, sepanjang tahun, atau bahkan lebih. Saya rasa akan tiba waktu di mana virus ini menetap dan kita mendapati kasus virus ditularkan dari satu komunitas ke komunitas yang lain," ujar Redfield, Jumat (14/2/2020) seperti dikutip dari bisnis.com.
Baca Juga: Ini Dia Alasan Dokter Melakukan Tes EKG Bagi Penderita Jantung
Dikutip dari bisnis.com, Redfield menjelaskan, epidemi virus Corona bisa berlangsung sepanjang tahun karena masih minimnya pengetahuan atas virus tersebut.
Source | : | bisnis.com,Xinhua,South China Morning Post |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar