Dimana seorang warga bernama David Dai yang berdomisili mengaku keadaan kota Wuhan saat ini sangat mengerikan.
"Di lingkungan tempat saya tinggal, kenyataannya benar-benar mengerikan," katanya.
Lebih lanjut, keluarga dari perempuan berusia 49 tahun ini harus benar-benar bergantung pada diri mereka sendiri.
Untuk stok bahan makanan, mereka telah mengeringkan dan menyimpan kulit lobak sebagai tambahan nutrisi di makanan.
Meski kompleks apartemennya sudah memiliki kelompok pembelian, Dai mengatakan penduduk setempat tidak puas dengan harga dan kualitas makanan yang beredar.
Baca Juga: Sempat Populerkan OCD, Deddy Corbuzier Masih Makan Lemak: 'Mending Makan Nasi Padang Ketimbang Gula'
"Banyak tomat, banyak bawang, mereka sudah busuk," katanya pada AFP. Dai juga mengatakan lebih dari sepertiga makanan harus dibuang karena tidak layak dikonsumsi.
Kelompok pembelian merupakan grup obrolan yang dibentuk untuk membeli makanan dan keperluan sehari-hari di Wuhan.
Mereka melakukannya via aplikasi WeChat.
Di Wuhan, diberlakukan pembatasan untuk pengiriman barang-barang belanjaan dari supermarket, termasuk makanan.
Masing-masing supermarket memiliki harga dan ketentuan masing-masing, untuk paket pembelian barang dalam jumlah besar.
Biasanya yang dibeli adalah daging, sayuran, susu, dan "mie kering panas" hidangan khas Wuhan.
Baca Juga: Konfirmasi RSPI yang Rawat 24 Pasien Suspect Virus Corona; 3 Orang Masih Diisolasi
Source | : | Kompas.com,NHS |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar