GridHEALTH.id - Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, mengatakan dua WNI di Depok, Jawa Barat, yang positif terjangkit virus corona baru alias Covid-19 dalam "kondisi baik".
Baca Juga: 5 Cara Penularan Virus Corona pada Manusia dan Pola Harian Penularan
Mereka adalah WNI pertama yang terjangkit Covid-19 di Indonesia. Sebelumnya, pada Senin (02/03), Presiden Joko Widodo menyatakan terdapat dua WNI di Indonesia yang positif terjangkit virus corona baru alias Covid-19.
Meski demikian, Kemenkes akan memantau 48 orang yang diduga melakukan kontak dengan dua orang warga Depok yang positif terinfeksi virus Corona.
Di antara mereka terdapat para peserta acara dansa asal berbagai negara yang melakukan kegiatan di Paloma Bistro, Des Indes Hotel, Menteng, Jakarta Pusat.
Terawan menegaskan pemerintah tidak akan mengisolasi atau menghentikan kegiatan di Depok sebagaimana yang dilakukan pemerintah China di Wuhan, kota tempat wabah Covid-19 berasal.
"Nggak ada pemberhentian kegiatan yang melibatkan banyak orang, nggak ada. Kita rasional saja, masa mau ditutup? Masa seluruh Indonesia harus ditutup. Ya nggaklah," ujar Terawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3).
Baca Juga: Anak Muda Aktif Butuh Asupan Gizi yang Tepat, Susu Bisa Jadi Pilihan
"Saya sudah menengok, pasien kondisi baik. Tidak ada demam, tidak ada sesak. Menurut saya, dua-duanya sehat, batuk sedikit saja," kata Terawan kepada para wartawan.
Di rumah sakit tersebut, kedua WNI berada di ruang isolasi yang terpisah dengan pasien-pasien lain.
Baca Juga: Ashraf Sinclair Sehat Bisa Gagal Jantung, Kebanyakan Ini Penyebabnya
Terawan menegaskan, Dinas Kesehatan dan Kementerian Kesehatan melakukan upaya pencegahan sesuai prosedur yang disepakati bersama dengan WHO. "Tidak ada yang terlewat," cetusnya.
Kronologi penularan, dalam pemaparan di RS Pusat Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta, Menkes Terawan mengungkap bahwa salah satu WNI merupakan guru dansa.
Pada 14 Februari, dia mengikuti acara dansa yang turut dihadiri seorang warga Jepang dari Malaysia. Terawan menyebut, perempuan 31 tahun itu berprofesi sebagai guru.
"Jadi dia guru dansa dan dia berdansa dengan teman dekatnya itu (warga negara Jepang)," kata Terawan dalam jumpa pers di RS Pusat Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (02/03).
Saat kembali ke Malaysia, warga Jepang itu terbukti positif Covid-19 dan dirawat di Malaysia. Dua hari kemudian, menurut Menkes Terawan, WNI tersebut batuk-batuk dan rawat jalan di rumah sakit. Selang 10 hari kemudian, si guru dansa ini meminta dirawat di rumah sakit.
Baca Juga: 6 Alasan Perut Buncit Berlemak Susah Hilang Meski Sudah Diet Ketat
"Tanggal 26 [Februari] dia minta dirawat, demam. Dirawat tanggal 28, ditelpon sama teman dansanya, orang Jepang itu, bahwa dia di Malaysia dirawat, corona positif. Dia memberitahukan kepada [WNI] yang dirawat sebagai orang dalam pengawasan. Sehingga teman-teman dokter di rumah sakit, sudah menyiapkan diri. [Dia] dianggap sebagai pasien dalam pemantauan," tutur Menkes Terawan.
Kedua WNI lantas dipindahkan ke RS Pusat Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta, pada 1 Maret.
Menelusuri wartakotalive.com, nampak beberapa warganet mengunggah pesan diduga pasien positif virus corona di Depok.
Baca Juga: Penuaan Dini Pada Wanita, Ternyata Penyebabnya Dua Hal 'Sepele' Ini
Tak hanya unggah pesan diduga dari Sita yang diduga pasien positif corona di Depok, namun beberapa warganet menujukkan foto diduga pasien corona di Depok.
Mengenai isi pesan singkat yang disebut-sebut dari Sita, nama wanita yang diduga pasien terpapar virus corona di Depok tersebar luas, baik di medsos, hingga di WhatsApp.
Berikut isi pesannya;
"Halo semua. Saya Sita yang dikabarkan positif corona. Yes, yang fotonya barusan disebarkan di grup ini. Maaf dari tadi siang saya ga komen apapun krn saya bingung sekali.
Saya lihat di TV soal saya dan ibu saya positif corona. Dan juga baca di berbagai grup whatsapp dengan inisial saya maupun ibu saya, juga alamat lengkap rumah saya.
Baca Juga: 5 Khasiat Minyak Calendula yang Ampuh Untuk Mengatasi Masalah Kulit
Alhasil sampai rumah saya masuk berita krn banyak sekali media mendatangi dan menyebarkan data yg tidak akurat. Kejadiannya adalah saya batuk dan demam dr tgl 16 feb dan sejak itu ga keluar rumah.
Hari kamis lalu krn masih sakit saya ke rs mitra keluarga depok dan di info bahwa saya bronchopneumonia dan ibu saya tifus. Kami saat itu masih tidak ada pikiran apapun meskipun dirawat.
Baca Juga: 6 Jenis Makanan Alami Ampuh Menghilangkan Kram Otot dengan Cepat
Kemudian hari Jumat lalu ada teman saya yg kalian pasti kenal juga, nelpon saya dari Malaysia untuk memberi info bahwa ada orang Jepang yg positif corona per 26 feb dan dia ke amigos kemang tgl 14 feb dan ke paloma (tempat saya host) tgl 15 feb.
Demi keamanan dan kesehatan nasional, saya info ke dokter agar saya diperiksa karena itu saya di isolasi dari hari Minggu.
Saya bahkan sampai sekarang tidak tahu dan tidak kenal orang Jepang ini siapa. I just happen to be in the wrong place at the wrong time.
Kenapa saya ga info apapun di grup? Karena saya bingung sampai sekarang tidak ada satu dokterpun yang nyamperin untuk menjelaskan apapun ataupun memberi lihat hasil tes saya.
I did what i can by giving the contacts of my family and closest friends dan mereka sudah dihubungi oleh dinas kesehatan dan dibawa untuk diambil samplenya juga untuk memastikan virus tidak tersebar.
Baca Juga: Terkena Asam Urat? Ini Diet yang Direkomendasikan Untuk Mengobati
I did what i can for everyone and i would appreciate it if you would not spread my picture like this. You have no idea how stressed i am right now being isolated, seeing news about myself my mother and my house without any explanations, reading broadcast messages about me, having people finding out my social media and my family's also people spreading pictures of my family and i.
So i would appreciate it if people i know of, who are in the same group as me, would respect my privacy and help me get through this instead of putting more stress in my head by spreading my pictures.
I am in good hand in isolation and i will be here until i am negative covid-19.
Baca Juga: 8 Keunggulan Air Mawar, Selalu Sediakan di Rumah Untuk Manfaat Ini
Thank you everyone for your understanding. And to those of you who were at amigos kemang on 14 feb and paloma on 15 feb, i'd suggest you all get tested because its always better to be safe than sorry. Thank you all" (*)
#berantasstunting
Source | : | kemenkes.go.id,Warta Kota,gelora.co.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar