GridHEALTH.id – Siapa yang bisa menolak kematian, apalagi bila datangnya tiba-tiba? Tentu kita akan merasa kehilangan yang amat sangat bila itu terjadi pada pasangan kita. Apalagi ibaratnya hubungan kita selama ini sangat harmonis dan romantis.
Inilah yang terjadi pada penyanyi dan pemain film Bunga Citra Lestari (BCL) yang ditinggal suaminya, Ashraf Sinclair yang meninggal mendadak pada Selasa subuh (18/02/2020).
Ibaratnya BCL merasa patah hati akibat belahan jiwanya pergi. Kita paham bahwa butuh waktu yang tidak sebentar untuk move on bagi mereka yang mengalami hal yang sama dengan BCL.
Yang tampak di permukaan adalah BCL terus menangis. Terakhir pada saat penjurian Indonesian Idol ketika Judika menyanyikan lagu ‘Tak Mungkin Bersama’ (01/03/2020)
Menurut womenworking.com, saat kita patah hati kehilangan pasangan, bukan hanya perasaan yang mendadak sakit tapi juga tubuh akan kena dampaknya. Lalu apa yang terjadi pada tubuh saat patah hati?
1. Terjadi perubahan hormon
Saat jatuh cinta, kita merasa bahagia dan tubuh mengetahui hal itu. Sebagai timbal baliknya, tubuh memproduksi lebih banyak hormon dopamin dan oksitosin yang menjadi hormon kebahagiaan.
Hal itu berbanding terbalik ketika kita patah hati. Saat patah hati, tubuh juga merasakan perasaan sedih yang dirasakan.
Hasilnya, tubuh memproduksi lebih banyak hormon kortisol atau hormon stres sebagai "bentuk duka cita" atas apa yang terjadi pada perasaan.
2. Sistem kekebalan tubuh yang menurun
Ketika kita sedih, takut, atau sedang banyak masalah maka tubuh akan memproduksi lebih banyak hormon stres yang bernama kortisol.
Baca juga: 6 Cara Alami Bersihkan Usus Besar, Dijamin Praktis, Mudah dan Murah
Salah satu tujuannya adalah agar kita lebih siap dalam menghadapi apa pun. Tapi di sisi lain, produksi hormon stres yang terlalu banyak juga akan membuat sistem kekebalan tubuh berkurang.
Agar tidak sakit setelah patah hati, pastikan kita meminum banyak air, mengonsumsi vitamin C, dan tentu saja makanan sehat.
3. Sulit tidur
Sama seperti saat jatuh cinta, patah hati juga membuat kita sulit tidur. Bedanya jika dulu kita kesulitan tidur karena terlalu bahagia, sekarang sulit tidur karena merasa terlalu sedih.
Di sisi lain, saat patah hati, tubuh akan mengirimkan sinyal ke otak yang membuat otak memproduksi terlalu banyak hormon dopamin yang membuat kita terus melek terjaga.
Baca Juga: Sandiaga Uno Ogah Beli Masker Rp 3 Juta Karena Mahal, Produsen yang Naikkan Harga Bakal Kena Sanksi
Kondisi ini semakin parah karena bayangan kekasih/suami yang telah pergi lengkap dengan semua kenangan manis yang susah untuk dilupakan.
4. Pola makan berubah
Berkaitan dengan pola makan, seseorang yang patah hati dan sedih berkepanjangan ditinggal kekasih dapat mengalami dua hal, jadi makan lebih banyak atau malah enggan makan.
Baca Juga: Milenial Diduga Kurang Minum Air Putih, Padahal Ini Manfaat Air
Kedengarannya memang berlebihan, tapi faktanya makanan memang bisa jadi salah satu obat yang ampuh untuk meredakan rasa sedih akibat kehilangan.
5. Merasakan sakit yang sebenarnya
Kedengarannya memang dramatis, tapi kadang ketika hati sakit, tubuh juga akan ikut merasakan sakitnya.
Ini karena otak dan tubuh sangat kompak. Ketika patah hati, pikiran yang kalut dan emosional akan membuat tubuh percaya bahwa mereka juga merasakan hal yang sama.
Karena itu jangan heran jika orang yang baru patah hati kehilangan orang yang dicintainya mengeluh bahwa dadanya terasa sesak atau merasa sakit di bagian tubuh tertentu.
Patah hati karena kehilangan seseorang yang dicintai memang bukan momen yang mudah untuk dilalui siapa pun.
Baca Juga: Siapa Sangka, Empat Jenis Racun Bisa Jadi Obat Jantung dan Kanker
Tapi lingkungan dan keluarga perlu mendukung agar orang seperti BCL cepat pulih, jangan terlalu lama terlarut dalam kesedihan agar tubuhnya tidak ikut sakit berkepanjangan.(*)
#berantasstunting
Source | : | womenworking.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar