GridHealth.id - Gula merupakan bahan pelengkap makanan yang banyak digemari orang. Mulai dari anak-anak hingga dewasa gemar menyantap gula.
Tak hanya sebagai pelengkap makanan, gula juga bisa digunakan sebagai perawatan kecantikan, masker dan scrub misalnya.
Baca Juga: Sempat Populerkan OCD, Deddy Corbuzier Masih Makan Lemak: 'Mending Makan Nasi Padang Ketimbang Gula'
Meski memiliki rasanya yang manis, ternyata gula memiliki berbagai dampak buruk pada kesehatan, seperti menaikkan berat badan hingga memicu diabetes.
Oleh karena itu, kita perlu membatasi jumlah konsumsi gula per harinya.
Dilansir dari laman Diabetes.org, jumlah harian maksimum konsumsi gula yang disarankan adalah 30 g atau sepadan dengan 7 sendok teh untuk orang dewasa.
Gula menjadi bahan tambahan yang sulit dilepaskan, baik untuk makanan atau pun minuman semua mengandung gula.
Semakin beragamnya variasi makanan dan minuman, semakin beragam juga kadar gula yang dibutuhkan.
Baca Juga: Berbukalah Dengan yang Manis, Hanya Makanan Manis Ini yang Baik Untuk Buka Puasa
Nah, terdapat beberapa jenis gula yang biasa digunakan untuk bahan tambahan pada makanan dan minuman. Apa saja itu?
1. Gula Pasir
Gula pasir terbuat dari tebu dan termasuk sumber makanan dengan kandungan kalori tapi minim gizi.
Baca Juga: Gula Darah Melonjak Cepat Jadi Musuh Diabetes, Ini Cara Menurunkannya
Dalam proses pembuatannya, gula pasir dipanaskan hingga 400 derajat celcius.
Semakin tinggi proses pemanasan makanan, maka akan semakin sulit dicerna.
Dalam satu hari, pankreas hanya mampu mengubah 5 gram (1/2 sendok) gula pasir menjadi energi.
Baca Juga: Bikin Loyo, Minuman Berenergi Juga Malah Picu Penyakit Kronis nan Mematikan
Lantas, bagaimana kita yang mengonsumsi gula untuk kopi dan olahan makanan yang pasti lebih dari 1 sendok setiap harinya?
Nah, sisa gula pasir yang tidak diproses oleh pankreas akan tertimbun dalam tubuh menjadi gula darah dan lemak. Inilah penyebab timbulnya penyakit diabetes.
Baca Juga: 5 Manfaat Kesehatan Jantung Pisang, Mengurangi Pendarahan Menstruasi hingga Mengontrol Gula Darah
2. Gula Batu
Dalam proses pembuatannya hampir sama dengan gula pasir. Namun suhu yang diperlukan untuk memprosesnya tidak setinggi pada gula pasir.
Dalam satu hari, pankreas yang normal mampu mengubah 60 gram (sekitar 6 sendok makan) gula batu menjadi energi.
Baca Juga: Koma Diabetes, Ancaman Infeksi Pankreas yang Perlu Diwaspadai
Dengan demikian, gula batu tergolong lebih sehat dibanding gula pasir.
3. Gula Aren
Gula aren terbuat dari nira (cairan dari batang pohon inai).
Gula aren diperkaya oleh beberapa mineral yang diperlukan oleh tubuh.
Dalam sehari, pankreas normal dapat mengubah 90 gram (sekitar 9 sendok makan) gula merah menjadi energi.
Jika dibandingkan, gula aren adalah gula yang paling sehat di antara jenis gula lainnya.
Baca Juga: Berantas Stunting : Nutrisi dari Makanan Lokal Bisa Jadi Solusi
Selain itu, kandungan nutrisi gula aren juga mengungguli gula putih dalam nilai glikemik.
Dari rentang skor 0-100, nilai indeks glikemik gula pasir putih adalah 100, sedangkan gula aren memiliki nilai glikemik sekitar 35.
Baca Juga: Aman Untuk Penderita Diabetes, Yuk Cari Tahu Nutrisi Tren Gula Aren dalam Minuman Kekinian!
Dari penjelasan tersebut, memang gula aren kebih unggul daripada gula pasir.
Namun, gula tetaplah gula.
Supaya pankreas tidak kelelahan, sebaiknya tetap mengurangi konsumsi gula.
Baca Juga: Daun Ketumbar Segar Terbukti Bersihkan Pankreas, Lever dan Ginjal
Pankreas memiliki batas kemampuan mengubah gula menjadi energi.
Jika pankreas sudah tidak mampu melakukan tugasnya, maka tubuh akan terkena penyakit diabetes.
Itu merupakan berbagai perbedaan jenis gula yang perlu kita ketahui. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan Judul Awas Diabetes Mengintai! Ketahui Perbedaan Gula Pasir, Gula Batu, dan Gula Merah
Source | : | diabetes.org |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar