GridHealth.id - Salah satu masalah yang cukup banyak ditemui pada anak adalah sembelit atau susah buang air besar.
Umumnya, sembelit bisa terjadi karena anak susah makan buah dan sayur.
Baca Juga: Tidak Suka Sayur, Bukan Berarti Anak Harus Kekurangan Serat, Ini Caranya
Padahal, mengonsumsi buah dan sayur dalam porsi yang cukup bisa penuhi kebutuhan serat pada anak.
Dilansir dari healthychildren.org, ada berbaga rekomendasi serat untuk anak-anak berdasarkan kebutuhan energi, usia, atau berat badan.
1. Makan 5
Cara sederhana untuk memastikan anak mendapatkan serat yang cukup adalah dengan membuat pilihan makanan yang sehat.
Baca Juga: Tidak Suka Sayur, Bukan Berarti Anak Harus Kekurangan Serat, Ini Caranya
Karenanya, jika anak makan setidaknya sediakan 5 porsi buah dan sayuran setiap hari bersama dengan makanan lain yang merupakan sumber serat yang baik.
2. Tambahkan 5
Kalau masih membutuhkan porsi takarannya, kita bisa tambahkan 5 ke usia anak.
Misalnya, jika anak berusia 5 tahun sekiranya membutuhkan sekitar 10 gram per hari.
Bagi orang dewasa, total kecukupan serat harian yang direkomendasikan adalah sampai 25 gram.
Untuk melatih anak agar terbiasa konsumsi serat, porsi orang dewasa bisa digunakan sebagai pedoman umum untuk anak-anak.
Namun, jangan sampai salah, jika anak-anak khususnya bayi terlalu banyak konsumsi serat justru rentan sembelit, seperti yang dikatakan oleh dokter spesialis anak, dr Novitria Dwinanda SpA.
"Sembelit pada bayi bisa diakibatkan serat yang masuk pada tubuhnya. Jadi kebalikannya dengan orang dewasa yang harus makan serat kalau ingin lancar BAB, pada bayi justru bikin sembelit," kata dr Novitria Dwinanda SpA, seperti yang dikutip dari Tribunnews.
Baca Juga: Bayi Alami Sembelit? 10 Makanan Bayi Kaya Serat Ini Dapat Mengatasinya
Baca Juga: Serat Bantu Penyerapan Nutrisi Jadi Lancar, Ini Manfaatnya Bagi Kesehatan Anak
Dengan demikian, konsumsi serat pada bayi perlu diperhatikan lebih lanjut.
Meski demikian, serat juga dibutuhkan sebagai salah satu sumber daya tahan tubuh anak.
Maka penting bagi orang tua untuk segera menerapkan kebiasaan konsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayur pada balita dan anak.
Baca Juga: Bunuh Bocah 5 tahun Akibat Hobi Nonton Film Horor, Ternyata Ini Dampaknya Pada Psikologi Anak
Namun, mengingat kondisi anak Indonesia yang masih saja menghadapi masalah kekurangan gizi, termasuk serat, perlu ditangani dengan serius.
Dilansir dari kompas.com, Prof.Purwiyatno selaku Ketua Pusat Pangan SEAFAST IPB, dalam acara Asian Congress of Nutrition 2019 di Bali beberapa waktu lalu, mengatakan bahwa fortifikasi pangan atau penambahan zat gizi tertentu ke dalam makanan dapat membantu masyarakat terhindar dari kekurangan gizi.
Sepertinya halnya penambahan serat pada susu, yang bisa menjadi solusi cerdas orangtua saat melatih anak untuk menyukai sayur.
Sebab umumnya anak tidak suka mengonsumsi sayur.(*)
#berantasstunting
Editor : Lusia Kus Anna
Source | : | Parents,Healthy Children,kompas,Tribunnes.com |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar