GridHEALTH.id - Bagi penderita diabetes, obat metformin tidak asing lagi karena banyak penggunanya. Asal tahu saja, metformin telah diresepkan untuk lebih dari 120 juta orang di seluruh dunia.
Metformin bekerja dengan mengurangi jumlah gula yang dilepaskan oleh hati dan memperbaiki cara tubuh merespons insulin.
Banyak dokter meresepkan metformin karena kurangnya efek samping dari obat ini dibandingkan dengan obat lain.
Metformin juga tidak menyebabkan kenaikan berat badan, dan dilengkapi dengan manfaat tambahan sebagai obat diabetes yang paling terjangkau di pasaran.
Sedikit efek yang diberikan metformin adalah memberikan ketegangan pada sistem pencernaan. "Metformin umumnya menyebabkan gejala gastrointestinal seperti diare dan perut kembung," jelas sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam Journal of Diabetes, Obesity and Metabolism.
Namun hal ini berakibat banyak orang dengan diabetes yang kemudian hanya mengonsumsinya selama satu atau dua minggu.
Baca Juga: Mengenal Pemanis Buatan, Pengganti Gula yang Tetap Perlu Dibatasi
aca Juga: Salah Pakai Celana Dalam Bisa Sebabkan Kanker? Ini Faktanya
Tak heran bila para peneliti kemudian menemukan, metformin memiliki tingkat kepatuhan terendah dari semua obat diabetes utama.
Temuan itu kemudian memberikan kesimpulan lain, orang yang menggunakan obat diabetes nomor satu yang paling sering diresepkan juga paling mungkin untuk berhenti minum obat. Ini juga berlaku pada merek Glucophage, yang harganya jauh lebih mahal.
Merek dagang metformin yang lain adalah Metformin, Benofomin, Diabex, Efomet, Eraphage, Forbetes, Formell, Gliformin, Glucomet, Glucotika, Glufor, Glucophage, Glumin, Reglus XR, Tudiab, Zendiab.
Studi ini dilakukan oleh para peneliti dari University of Surrey di Inggris. Para peneliti memeriksa tingkat kepatuhan pengobatan 1,6 juta orang dengan diabetes tipe 2. Akhirnya ditemukan, Metformin memiliki tingkat kepatuhan terendah dari obat yang dipelajari.
Inhibitor DPP-4 - kelas obat diabetes oral yang mencakup nama merek Januvia dan Tradjenta - tampaknya memiliki tingkat kepatuhan tertinggi.
Kelas obat ini juga yang paling mudah ditoleransi oleh tubuh, tidak menyebabkan efek samping yang paling tidak menyenangkan seperti diare pada metformin.
Marcey Robinson, MS, RD, CSSD, CDE, BC-ADM, salah satu pendiri Achieve Health & Performance di Inggris mengatakan, sebenarnya ada beberapa hal yang dapat dilakukan dokter ketika meresepkan metformin untuk memastikan kepatuhan pasien.
Baca Juga: Saat Sendirian Terkena Serangan Jantung? Ini yang Harus Dilakukan
Baca Juga: 7 Tanda Tiroid Bermasalah, Salah Satunya Rambut Sering Rontok
Namun, katanya, banyak dokter tidak melakukannya. Masalah pertama, Robinson mengatakan kepada Healthline, adalah bahwa ada dua jenis metformin untuk dipilih: rilis reguler dan diperpanjang (prolong)
Kebanyakan orang melakukan lebih baik pada versi rilis-lama karena potensi obat memengaruhi tubuh selama beberapa jam, daripada mengenai kita sekaligus.
“Kadang-kadang, itu hanya standar praktik dokter dan mereka bahkan tidak memikirkannya. Mereka selalu meresepkannya dengan satu cara, jadi itulah yang terus mereka lakukan, "kata Robinson.
“Untuk beberapa pasien, dokter mungkin juga berpikir bahwa memberikan obat yang kuat sekaligus akan membantu pasien yang berjuang dengan gula darah tinggi setelah makan. Tapi itu sebenarnya bukan bagaimana metformin diharapkan bekerja di dalam tubuh,"tambahnya.
Pengobatan diabetes dengan metformin harus disertai dengan kedisiplinan dalam menerapkan pola makan sehat yang dianjurkan dokter dan rajin berolahraga.
Selain itu, penderita harus memeriksa kadar gula darah secara rutin ke dokter.
Pastikan untuk mengikuti anjuran dokter dan membaca petunjuk pada kemasan obat dalam mengonsumsi metformin.
Konsumsilah obat ini bersama makanan dan banyak minum air putih, kecuali dokter menyarankan sebaliknya. Telan tablet metformin secara utuh, tanpa mengunyah atau menghancurkannya terlebih dahulu.
Baca Juga: Kata Ahli Soal Kehamilan di Kolam Renang : 'Sperma Akan Mati di Luar Tubuh'
Baca Juga: Punya Balita di Rumah, Apa Yang Harus Tersedia di Kotak Obat P3K?
Konsumsilah metformin kita disarankan untuk segera mengonsumsinya begitu ingat, jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis. (*)
Source | : | Health Line |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar