GridHEALTH.id - Kita mungkin pernah melihat foto-foto indah bayi yang dibungkus pelangi atau para ibu dengan bangga memperlihatkan kaus pelangi, pakaian, dan memorabilia lainnya, tetapi tidak pernah benar-benar mengerti apa yang mereka bicarakan. Apa sebenarnya "bayi pelangi?"
Pelangi adalah istilah untuk bayi yang lahir setelah seorang ibu mengalami keguguran, janin mati, atau meninggal saat dilahirkan.
Sama seperti cahaya pelangi hanya muncul setelah kegelapan langit hujan, bayi pelangi terjadi setelah rasa sakit kehilangan.
Setiap bayi yang lahir setelah kehilangan /keguguran bisa dianggap sebagai bayi pelangi, sehingga beberapa keluarga mungkin memiliki beberapa bayi pelangi jika mereka mengalami kerugian yang berbeda.
Jika seorang ibu mengandung bayi pelangi, ibu tersebut mungkin akan mengalami banyak emosi berbeda.
Baca Juga: Perawatan Gigi Untuk Ibu Hamil Perlu Karena Gigi Berlubang Bisa Memicu Keguguran
Baca Juga: Studi: Minum Air Putih Bisa Jadi Obat, Begini Cara Mengonsumsinya
Di antara kegembiraan, banyak wanita akan mengalami ketakutan dan kecemasan selama kehamilan mereka setelah kehilangan, dan khawatir bahwa mereka akan mengalami keguguran lagi atau bahwa ada sesuatu yang salah dengan bayi.
Berbicara dengan dokter yang mengetahui riwayat kehamilan dan meminta akomodasi tertentu, seperti bekerja dengan teknologi ultrasonik, dapat membantu.
Banyak dokter, rumah sakit dan program pelatihan sekarang berusaha ekstra peka terhadap kebutuhan seorang wanita yang mengalami kehamilan setelah kehilangan agar ia dapat melewati kehamilannya dengan cara yang paling mendukung.
Beberapa wanita mungkin memilih untuk tidak mengungkapkan kehamilan mereka untuk menghindari percakapan yang sulit dan wanita lain mungkin ingin memberi tahu keluarga dan teman mereka sejak awal kehamilan mereauntuk dukungan emosional sepanjang perjalanan.
Setiap wanita berbeda, dan apa yang mereka ceritakan kepada orang lain tentang kehamilan mereka sepenuhnya tergantung pada mereka.
Hamil kembali setelah keguguran dapat memicu beberapa emosi yang sulit. Berbicara dengan terapis terlatih dapat membantu si ibu mengelola kecemasan dan stres selama proses berlangsung.
Mereka dapat berbicara dengan bidan atau dokter kebidanan dan kandungan, terutama tentang rujukan jika ibu hamil yang mengalami kesulitan dalam mengatasi atau mengelola emosi selama kehamilan.
Baca Juga: Ingin Tahu? Begini Cara Sosial Media Merusak Mental Seseorang!
Baca Juga: Belut Angulas Mahalnya Selangit, Tapi Zat Arginin di Dalamnya Mampu Cegah Kanker Payudara!
Ada banyak organisasi luar biasa, baik daring maupun tatap muka, yang didedikasikan untuk membantu wanita memantau kehamilan setelah kehilangan, seperti Dukungan Kehamilan Setelah Kehilangan atau situs web "I Had A Miscarriage" Dr. Jessica Zucker.
Pesan pada suami, jika pasangannya adalah orang yang telah mengalami kehilangan dan sekarang hamil dengan bayi pelangi, penting untuk menjaga jalur komunikasi terbuka selama kehamilan.
Kehilangan selalu menjadi milik berdua, dan sebetulnya sehat untuk membahas bagaimana kehilangan kehamilan dapat memengaruhi suami, dan bagaimana perasaan si istri sekarang.
Hal terbaik yang dapat suami lakukan adalah mengekspresikan perasaannya dan bertanya bagaimana pasangan (istri) ingin dibantu/didukung sehingga istri selalu merasa di-support.
Baca Juga: Aturan Minum di Saat Puasa Agar Tak Dehidrasi
Baca Juga: Studi: Ternyata Pria Lebih Sering Memeriksa Ponsel Dibanding Wanita
Tidak ada cara yang benar atau salah untuk memiliki kehamilan dan bayi pelangi, tetapi dengan berbicara tentang perasaan dan memeriksa untuk memastikan suami-istri merasa didukung, itu bisa menjadi pengalaman positif bagi berdua. (*)
#berantasstunting
Source | : | American Pregnancy Association.,verywellfamily.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar