GridHEALTH.id - Saat pandemi virus corona (Covid-19) melanda Indonesia seperti saat ini, sudah sepatutnya masyarakat mematuhi aturan physical distancing.
Diketahui menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) physical distancing atau menjaga jarak fisik merupakan salah satu cara efektif dalam menghentikan laju pandemi Covid-19.
Sayang aturan physical distancing ini nampaknya masih belum ditaati oleh sebagian warga Jakarta.
Pasalnya baru-baru ini beredar video yang memperlihatkan suasana pasar yang masih ramai di tengah wabah corona.
Dalam video itu juga tampak pihak berwenang setempat bersama TNI, Polri dan Satpol PP mengimbau warga untuk segera kembali ke rumah.
Dilansir dari Kompas.com, pasar tersebut ternyata kawasan Pasar Kemiri, Kembangan Utara, Jakarta Barat.
Baca Juga: Hindari Virus, Cukupi Nutrisi untuk Tingkatkan Imunitas Tubuh
Baca Juga: Bosan dan Stres Isolasi Diri di Rumah? Ini 5 Hal yang Bisa Dilakukan Agar Tetap Waras
Kejadian itu dibenarkan oleh Danang selaku Kepala Seksi Pemerintahan Kelurahan Kembangan Utara.
"Itu kondisi di lokasi Pasar Kemiri RW 6, Kembangan Utara (Sabtu) sore, jam 5," jelasnya.
Menurut Danang pihaknya memang tengah intensif memberikan imbauan kepada warga setempat, khususnya para pedagang untuk mengurangi aktivitas.
Namun sayang banyak dari mereka yang tidak mengindahkan dan masih beroperasi seperti biasa.
Baca Juga: Dokter Australia Yakin Obat Ini Mampu Membunuh Virus Corona Dalam Waktu 48 Jam
"Kami berikan imbauan secara suara maupun surat, seperti edarkan surat di semua wilayah Kembangan Utara."
"Di wilayah tersebut tetap tidak mengindahkan imbauan tersebut," ungkapnya.
Sebenarnya imbauan untuk melakukan physical distancing sempat dipatuhi warga dan para pedagang.
Tapi pada hari berikutnya masyarakat sekitar kembali memadati Pasar Kemiri tanpa memikirkan potensi penularan Covid-19.
Baca Juga: Dinyatakan Positif Corona, Pasien ini Malah Kabur dan Lempar Petugas Dengan Cairan
Melihat kejadaian tersebut tentu sangat disayangkan sekali, sebab penanggulangan virus corona bisa saja terhambat jika keramaian tersebut memunculkan kasus yang baru.
Sebab merujuk pada pernyataan dari Center for Disease Control and Prevention (CDC), penyebaran virus corona dari orang ke orang kerap terjadi terutama melalui tetesan pernapasan yang dihasilkan dari air liur ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.
Baca Juga: Dinyatakan Positif Corona, Pasien ini Malah Kabur dan Lempar Petugas Dengan Cairan
Tetesan ini dapat mendarat di mulut atau hidung orang-orang yang berada di dekatnya atau mungkin terhirup ke dalam paru-paru.
Peluang penularan ini semakin tinggi saat beberapa orang berkumpul di suatu tempat.
Baca Juga: Analisis Pakar: Physical Distancing Akibat Virus Corona Bisa Berlangsung Lebih Dari Setahun
Untuk itu, penting sekali bagi masyarakat untuk menghindari keramaian atau kerumunan alias physical distancing.
Apalagi DKI Jakarta merupakan zona merah penyebaran virus corona di Indonesia saat ini.
Menurut laporan www.covid-19.co.id, per Senin (6/5/2020) Indonesia memiliki jumlah kasus positif virus corona sebanyak 2.491 orang, 209 orang diantaranya meninggal dunia dan 192 dinyatakan sembuh.
Dimana lebih dari setengahnya kasus yang ada di tanah air tersebut berada di DKI Jakarta yaitu sebanyak 1232 kasus.(*)
Baca Juga: 45 Orang Dinyatakan ODP Setelah Kontak Erat dengan Ibu Hamil PDP COVID-19 yang Telah Meninggal
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com,covid-19.co.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar