Sampai pada akhirnya Albert mengalami gangguan kepribadian dan fobia terhadap benda berbulu dan sebagian besar hewan, khususnya tikus putih. Sementara penelitinya menilai itu sebagai sebuah keberhasilan.
Meski Albert sang kelinci percobaan Watson telah mengalami trauma, sayangnya Watson tidak pernah sekalipun berusaha untuk menyembuhkan Albert.
Baca Juga: Peneliti AS: Virus Corona Dapat Hidup Berjam-jam di Udara dan Permukaan Barang
Bahkan, setelah eksperimennya selesai, Watson meninggalkan 'The Little Albert' begitu saja dengan luka psikisnya. Banyak yang setuju bahwa eksperimen ini sangat kejam.
Baca Juga: Peneliti Temukan Obat Malaria yang Lebih Efektif Menyembuhkan Penyakit
'The Little Albert' atau yang diduga bernama asli Dorlas Merrite, meninggal di usianya yang ke 6 tahun, akibat hidrosefalus.(*)
#berantastunting #hadapicorona
Source | : | Goodtherapy.org,apa.org |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar