GridHealth.ID - Layanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Islam (RSI) Ibnu Sina Kota Bukittinggi ditutup untuk sementara waktu.
Hal itu terjadi setelah mengetahui ibu hamil delapan bulan meninggal dunia yang sempat di masuk ruangan IGD dinyatakan positif virus corona (Covid-19).
Baca Juga: Kronologi Ibu Hamil PDP Covid-19 yang Meninggal Sempat Keluhkan Pelayanan RS di Facebook
"Saat ini, layanan di IGD rumah sakit juga sudah disetop sejak kemarin sore, mungkin besok sudah kita operasikan lagi," kata Masrul, Ketua RSI Ibnu Sina, Kamis (9/4/20), dikutip dari Kumparan.
Terkait hal ini, Masrul membenarkan perihal pasien yang dinyatakan positif Covid-19 itu sempat dirujuk ke IGD RSI Ibnu Sina. Namun, katanya, hanya beberapa menit, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi.
Baca Juga: 45 Orang Dinyatakan ODP Setelah Kontak Erat dengan Ibu Hamil PDP Covid-19 yang Telah Meninggal
"Masuk IGD, lalu langsung dikirim ke RSAM, karena RSAM penuh, makanya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang. Jadi, tidak sempat dirawat di RSI Ibnu Sina, sangat sebentar pasien itu di IGD," ujarnya.
Bahkan, bukan hanya menutup layanan IGD saja, Masrul juga mengatakan bahwa ada sebanyak 12 tim medis di RS tersebut yang diketahui sempat kontak dengan pasien, dan kini telah melakukan isolasi diri di rumah masing-masing.
"Tim medis masuk Orang Dalam Pengawasan (ODP), meskipun mereka sudah dilengkapi APD saat layani pasien dan juga hanya dalam rentang waktu yang singkat, namun kita tetap antisipasi," katanya.
Hal ini juga dikonfirmasi oleh Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, yang menyebutkan ada 12 tim medis di RSI Ibnu Sina-Yarsi Bukittinggi, diisolasi karena saat berada di RSI Ibnu Sina, mereka yang menangani pasien positif Covid-19 itu.
Baca Juga: Pasien PDP Corona Di Samarinda Ngamuk Ancam Petugas Dengan Pecahan Kaca, Tak Mau Diisolasi
“Setelah dilakukan rapat tadi malam didapatlah 12 tim medis di RS Yarsi yang bersentuhan langsung dengan pasien itu. Kami dapat kabar sudah diisolasi untuk antisipasi,” ungkap Ramlan, Kamis (9/4/2020), dikutip dari Padangkita.com.
Berdasarkan informasi yang didapatkan, pasien tersebut dilarikan ke Rumah Sakit Islam (RSI) Ibnu Sina - Yarsi Bukittinggi, pada Senin (6/4/20) karena mengalami kejang-kejang.
Tak lama setelah itu, pasien dirujuk ke Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi.
Baca Juga: Lagi-Lagi, Puluhan Warga Dinyatakan ODP Usai Hadiri Tahlilan Pasien Positif Covid-19
Namun, dikarenakan RSAM penuh, maka malam itu juga, pasien dirujuk ke RSUP M Djamil Padang. Pada saat itu kondisi pasien terus menurun, hingga pasien dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (8/4/20).
Sebelumnya, pihak RS mengambil sampel atau swab hidung dan tenggorokan untuk diuji di laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Baca Juga: Update Covid-19; Pasien Corona di Wisma Atlet Kemayoran Sejak Minggu Jumlahnya Berkurang 27 Orang
Rabu (8/4/20) sore, wali kota menerima telepon dari pihak laboratorium yang mengabarkan bahwa pasien asal Bukittinggi itu positif Covid-19.
“Sebagai upaya pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19, kami langsung melakukan tracking contact pasien tersebut,” kata Ramlan.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Kumparan,Padangkita.com |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar