Menurut dr Oktaviani, walaupun nyeri perut selalu data di hari pertama haid tetapi itu tidak menyurutkan niatnya untuk tetap fokus menangani dan merawat pasien Covid-19.
Baca Juga: Wanita yang Jarang Haid atau Tidak Teratur, Bisa Jadi Miliki Penyakit PCOS
"Tapi karena sudah tugas dan kita juga kan mau bantu sesama yaudah jalanin aja. Memang hari pertama kan perubahan mood dan nyeri-nyeri perut gitu. Tapi ya gitu paling karena aku sih siklusnya memang selalu disminore di hari pertama jadi kaya udah tau oh ini kayanya mau mens nih jadi sebelum itu udah minum obat pereda nyeri biar gak ngalangin aktivitas." kata dr. Oktaviani.
Bahkan, seorang dokter sekaligus Perwira Pertama di Pusat Kesehatan Angkatan Darat itu juga mengatakan, melihat pasien Covid-19 yang terus berdatangan justru membuatnya semakin kuat dalam menghilangkan rasa nyeri haid.
Baca Juga: Bosan Gunakan Pembalut Saat Haid, Wanita Bisa Coba Gunakan Menstrual Cup
Hal itu dikarenakan sebagai seorang dokter, dia merasa harus segera menyembuhkan para pasien Covid-19, alih-alih merasakan nyeri haid tersebut.
"Sebenarnya yang menguatkan banyak. Kita melihat setiap hari pasien berdatangan bertambah banyak kaya kita mikir ini sampai kapan selesainya. Mungkin sekarang kita merupakan perpanjangan tuhan buat membantu sesama kita." ujar dia.
Source | : | acog.org,aafp.org |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar