Ya, mematikan alat bantu pernapasan yang disebut ventilator menjadi tugas utama Juanita.
Ventilator dapat menjadi penentu hidup dan matinya para pasien yang kondisinya parah karena Covid-19. Namun kadang-kadang, alat bantu pernapasan ini tidak mampu membantu menyelamatkan nyawa seseorang.
Ventilator mengambil alih proses pernapasan tubuh ketika virus corona sudah sampai pada tahap membuat paru-paru gagal berfungsi. Langkah ini memungkinkan tubuh pasien melawan infeksi dan sembuh, tetapi kadang-kadang tidak cukup membantu.
Tim medis harus mengambil keputusan sulit tentang kapan harus menghentikan perawatan kepada pasien yang kondisinya tidak membaik.
Keputusan diambil setelah pertimbangan matang, dengan menganalisis sejumlah faktor, seperti usia pasien, penyakit bawaan, reaksi tubuh terhadap virus dan peluang kesembuhan.
Ketika memulai tugasnya di pagi hari pada pekan kedua April, Nittla diberitahu bahwa tugas pertamanya adalah menghentikan perawatan bagi seorang perawat berusia 50-an tahun yang menderita Covid-19.
Baca Juga: Berantas Stunting, Posyandu Berikan Pendidikan dan Pantauan Gizi Keluarga
Baca Juga: Berbuka dengan Cara yang Sehat Penting Untuk Menjaga Stamina Selama Puasa
Dengan adanya pembatasan yang diberlakukan pada saat itu maka ia harus menjelaskan apa yang akan terjadi kepada keluarga dari pasien yang bersangkutan melalui sambungan telepon.
Source | : | Reuters,BBC |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar