GridHEALTH.id - Tak sedikit orang yang menganggap minum air dingin saat buka puasa berbahaya bagi kesehatan.
Hal ini dikarenakan banyak yang menilai minum air dingin dapat memengaruhi dan merusak fungsi organ atau sistem pencernaan.
Namun benarkah demikian?
Faktanya anggapan tersebut ternyata belum didasari oleh penelitian medis yang teruji pasti.
Dilansir dari Kompas.com (4/5/2020), tim ahli spesialis kesehatan dari Columbia University menyatakan bahwa cairan yang masuk ke tubuh manusia tidak harus selalu bersuhu ruangan atau hangat untuk bisa diserap dengan mudah.
Baca Juga: WHO: Minum Air Putih Setiap 15 Menit Tidak Membunuh Virus Corona
Baca Juga: Minum Air Dingin Versus Air Hangat, Siapa Lebih Berisiko?
Bahkan menurut American College of Sports Medicine’s Position Stand on Exercise and Fluid Replacement, cairan yang masuk tubuh perlu lebih dingin ketimbang temperatur sekitar.
Sebab minum air dingin mempunyai kelebihan dapat dengan cepat menghilangkan dahaga ketimbang air hangat.
Apalagi saat berpuasa, kita tidak mendapat asupan cairan selama kurang lebih 12 jam.
Fakta lain yang diungkap adalah minum air dingin rupanya tidak membahayakan organ internal manusia.
Minum air dingin justru disebut dapat membantu kinerja sistem pencernaan untuk lebih efisien usai berbuka puasa.
Selain itu, minum air dingin saat buka puasa juga dapat membantu mencerna makanan di dalam perut dan membuat kita merasa cepat kenyang.
Ini penting karena dapat mengontrol asupan kalori saat berbuka puasa.
Baca Juga: 75% Pasien Coronavirus Dalam Perawatan Intensif Kelebihan Berat Badan
Meski begitu, bukan berarti minum air dingin jauh lebih baik dari minum air hangat.
Keduanya punya manfaat yang sama yakni memastikan tubuh terhidrasi dengan baik.
Baca Juga: Berkah Pandemi Covid-19 Bagi Dua Insan Manusia Asal Kirgiztan dan Lampung
Sebab saat berpuasa seseorang sangat rentan terkena dehidrasi, yakni gangguan kesehatan yang diakibatkan kekurangan cairan dalam tubuh.
Menurut Mayo Clinic, dehidrasi yang tidak segera ditangani bisa menyebabkan tubuh merasa lelah, migrain, kejang-kejang, hingga pingsan.
Baca Juga: Ketumbar Manjur untuk Terapi Herbal, Flu dan Masalah Pencernaan, Diabetes juga Masalah Haid
Oleh karena itu, jangan biarkan tubuh kekurangan cairan setelah berpuasa karena berdampak buruk bagi kesehatan.
Pilihan paling bijak selain memastikan tubuh tetap terhidrasi adalah mengurangi konsumsi air dengan tambahan pemanis atau gula.(*)
Baca Juga: Sedih, Hanya Dua Bulan Pria Ini 3 Kali Dinyatakan Positif Covid-19
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar