GridHEALTH.id –Kita mendengar berita mengejutkan tentang seekor harimau yang hasil tesnya positif di kebun binatang Bronx, Amerika Serikat (NY Times, 03/05/20).
Epidemiolog penyakit hewan yang mempelajari penyakit menular langsung diserbu pertanyaan, bagaimana virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 bisa menular ke hewan.
Di Hong Kong, petugas kesehatan telah menguji 17 anjing dan 8 kucing yang hidup dengan pasien COVID-19. Mereka menemukan bukti bahwa dua jenis anjing terpapar virus: Pomerian dan German shepherd, meskipun tidak ada yang sakit.
Tidak ada di antara kucing tersebut yang terinfeksi atau sakit. Namun ada laporan terpisah tentang kucing yang di dari Hong Kong.
Kasus kucing lain terinfeksi dilaporkan di Belgia. Pemilik kucing ini juga terkena Covid-19, namun tidak seperti di Hong Kong, pada kasus ini kucing menjadi sakit dengan gangguan pernapasan, disertai diare dan muntah.
Bukti terakhir datang dari Wuhan, Cina. Di sana, peneliti menguji 102 kucing dan menerbitkan studi pra-cetak dan hasilnya, 15 kucing dinyatakan positif memiliki antibodi terhadap virus - yang berarti kucing itu pernah terpapar pada masa lalu.
Baca Juga: Suti 'Atun' Karno Dilarikan ke Rumah Sakit, Rano Karno Minta Penggemarnya Kirim Doa, Ada Apa?
Baca Juga: Fix, WHO Sebut Virus Corona Tak Akan Pernah Hilang, Sepakat Berdamai Seperti Kata Jokowi?
Peneliti tersebut mengatakan bahwa virus corona telah “menginfeksi populasi kucing di Wuhan, ini mengimplikasikan bahwa risiko yang sama juga dapat terjadi di daerah wabah lainnya.”
Peneliti ini menguji kucing dari pemilik yang terkena Covid-19, rumah sakit hewan, dan bahkan beberapa hewan liar.
Tiga kucing yang terinfeksi memiliki majikan yang terkena Covid-19, sedangkan untuk dua belas pemilik kucing lainnya tidak dan tidak jelas dari mana peliharaan mereka terpapar.
Jika kucing atau anjing dapat menyebarkan virus corona, maka otoritas kesehatan dan masyarakat perlu memasukkan hewan-hewan ini ke dalam perencanaan mereka untuk mengendalikan dan memperlambat pandemi.
Peneliti menemukan bahwa anak kucing dan kucing muda dapat terinfeksi ketika diberi virus dalam dosis besar. Kelima anak kucing yang diinokulasi menjadi sakit dan dua mati, tapi semua kucing muda dapat melawan infeksi tanpa menjadi sakit parah.
Mereka juga menemukan bahwa kucing dapat menularkan virus ke kucing lain. Setelah seminggu, sepertiga kucing yang tidak terinfeksi ditempatkan di sebelah kucing yang diinokulasi dan teruji positif.
Ketika kucing yang terinfeksi berada dalam satu tempat dengan kucing yang sehat, kucing tersebut juga bisa terkena virus corona jenis baru tersebut.
Baca Juga: Benarkah Persalinan Sesar Merupakan Warisan? Ini Jawaban Dokter
Dan tak satupun hewan dalam studi tersebut menunjukkan gejala seperti suhu tubuh yang abnormal atau penurunan bobot yang kentara.
Sementara, dua kucing di Amerika Serikat yang ditemukan positif, menunjukkan gejala masalah pernapasan ringan, walaupun disebut akan bisa sembuh total.
Pakar virus internasional Yoshiro Kawaoka dari University of Tokyo mengatakan bahwa riset lebih lanjut dibutuhkan untuk memahami lebih baik apakah kucing bisa menularkan virus ini kepada manusia. Sejauh ini belum ditemukan buktinya.
American Veterinary Medical Association mencatat bahwa penelitian baru telah dilakukan dalam laboratorium dan masih belum jelas apakah kucing bisa semudah itu tertular di dunia nyata.
Sejumlah kecil hewan di seluruh dunia telah terkonfirmasi tertular virus tersebut. Namun belum ada bukti bahwa hewan yang terinfeksi secara alamiah ini berperan dalam penularan terhadap manusia.
Sementara pihak berwenang masih mempelajari lebih jauh soal virus corona dan hewan peliharaan, CDC Amerika Serikat merekomendasikan untuk membatasi interaksi antara hewan peliharaan dengan manusia atau pada hewan di luar rumah.
CDC menganjurkan untuk menaruh kucing tetap di dalam rumah sebisa mungkin, dan ketika berjalan-jalan dengan anjing, jagalah jarak dua meter dari orang dan hewan lain.
Baca Juga: Tak Ada Kasus Corona, Negara Ini Klaim Rahasianya Karena Pohon Kelapa
CDC juga merekomendasikan menjauhkan anjing dari tempat umum di mana banyak orang dan hewan berkumpul.
Jika seseorang sakit Covid-19, pihak berwenang merekomendasikan orang lain dalam rumah yang merawat hewan peliharaan tersebut.
Jika tak mungkin dilakukan, setidaknya menggunakan masker saat berada di sekitar hewan, pastikan mereka mencuci tangan sebelum dan setelah interaksi.
Baca Juga: Sahur Mepet Imsak Ternyata Tidak Dianjurkan Pakar, Ini Alasannya
Baca Juga: 7 Tanda Tubuh Kelebihan Garam, Salah Satunya Sering Pusing Kepala
Dan saat seseorang sakit, sebaiknya menahan diri untuk tidak menyentuh hewan peliharaan mereka dan hindari tercium atau dijilat oleh mereka. (*)
Source | : | The Conversation Indonesia,NY Times,Centers for Disease Control and Prevention |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar