GridHEALTH.id - Pesan Dokter Kepada Pasien Covid-19 Sembuh; Tidak Berhubungan Badan Terlebih Dahulu hingga 30 Hari.
Hal itu buan tanpa asalan diampaikan kepada pasien Covid-19 yang sudah sembuh.
Maklum selepas masa isolasi 14 hari atau lebih, satu hal yang ingin segera disalurkan oleh manusia dewasa adalah hubungan seks.
Baca Juga: Demi Bisa Masuk Bank Nasabah Pinjem Masker Tukang Parkir, Sudah 20 Kali Dipinjam dalam Sehari
Karenaya ahi juga dokter mewanti-wanti sekali akan hal tersebut.
Alasannya, virus ini masih menyimpan berbagai 'misteri'.
Terkait virus corona dan hubungan intim, seorang ahli medis medis dari Thailand menyarankan bahwa pasien Covid-19 yang telah berhasil sembuh harus menghindari hubungan intim selama 30 hari.
Bahkan, ia pun memperingatkan agar pasien sembuh dan pasangan agar tidak berciuman lebih dulu.
Baca Juga: Pasien Covid-19 di Tasikmalaya Ngamuk dan Peluk Warga yang Mengerumuninya Saat Dijemput Petugas
Melansir Mirror.co.uk (15/5/2020), sang ahli yaitu Veerawat Manosutthi, yang merupakan seorang ahli media senior di Departemen Pengendalian Penyakit Thailand, mengungkapkan hal tersebut.
Untuk orang-orang yang percaya diri bahwa mereka bebas dari virus corona, Manosutthi juga memberikan sarannya.
Menurutnya, mereka tetap harus menggunakan kondom, juga menghindari berciuman.
“Mereka yang percaya diri mereka bebas dari virus harus menggunakan kondom ketika berhubungan seks.
"Berciuman juga harus dihindari karena diketahui juga dapat menyebar melalui mulut," kata Manosutthi kepada Khaosod English.
Baca Juga: Jemput Santri Positif Covid-19, Bupati Madiun Dituding Menyakiti dan Zalim
Baca Juga: Waspada, Stroke Menjadi Ancaman Baru Bagi Pasien Covid-19 Berusia Muda
Manosutthi menyarankan hal tersebut berdasarkan pada penelitian terbaru, yaitu yang menemukan bahwa beberapa pria memiliki jejak virus dalam air mani mereka.
Dalam studi tersebut, para peneliti dari Rumah Sakit Kota Shangqiu mengambil sampel semen dari 38 pasien coronavirus pria di provinsi Henan, China.
Tim menganalisis sampel pada 26 Januari dan lagi pada 16 Februari, dan menemukan bahwa 16% pria memiliki jejak virus dalam air mani mereka.
Baca Juga: Sebelum Meninggal Anak Ungkap Henky Solaiman Butuh Donor Darah Golongan AB
Dalam studi yang dipublikasikan di JAMA, para peneliti menulis: "Kehadiran virus dalam semen mungkin lebih umum daripada yang dipahami saat ini, dan virus tradisional yang ditularkan secara non-seksual seharusnya tidak dianggap sama sekali tidak ada dalam sekresi genital."
Selain air mani, virus corona juga dapat ditemukan dalam partikel pernapasan, sehingga artinya kewaspadaan juga berlaku untuk aktivitas ciuman.
Baca Juga: Seorang Pasien Covid-19 Alami Stroke, Ancaman Baru Bagi Pasien Usia Muda Saat Pandemi
Penelitian yang dilakukan para ilmuwan China itu juga mengatakan, melansir Intisari.id (16 Mei 2020) bahwa diperlukan penelitian lebih lanjut.
“Diperlukan penelitian lebih lanjut berkenaan dengan informasi terperinci tentang pelepasan virus, waktu bertahan hidup, dan konsentrasi dalam air mani,” tulis tim itu dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di JAMA Network Open seperti yang dikutip Reuters.
Sementara itu, Pakar independen mengatakan, temuan itu menarik tetapi harus dilihat dengan hati-hati dan dalam konteks penelitian kecil lainnya yang belum menemukan virus corona dalam sperma.
Baca Juga: 3 Hal Penting yang Perlu Diperhatikan Saat Puasa Di Tengah Pandemi Virus Corona
Sebuah penelitian kecil sebelumnya terhadap 12 pasien COVID-19 di China pada bulan Februari dan Maret menemukan bahwa semuanya diuji negatif untuk SARS-CoV-2 dalam sampel semen.
Allan Pacey, seorang profesor andrologi di Universitas Sheffield di Inggris, mengatakan studi tersebut tidak boleh dilihat sebagai konklusif, karena ada beberapa kesulitan teknis dalam pengujian semen untuk virus.
Dia mengatakan kehadiran SARS-CoV-2 dalam sperma tidak menunjukkan apakah itu aktif dan mampu menyebabkan infeksi.
Baca Juga: Mengerikan, Ini yang Terjadi Akibat LockDown karena Covid-19 di Dalam Bioskop dan Mal
Baca Juga: Makanan Inflasi Ini Picu Sel Kanker Makin Ganas, Henky Solaiman Meninggal karena Kanker Usus
"Namun, kita tidak perlu heran jika virus yang menyebabkan Covid-19 ditemukan dalam semen beberapa pria, karena ini telah ditunjukkan dengan banyak virus lain seperti Ebola dan Zika," katanya.
Namun, yang disarankan Manosutthi penting untuk diperhatikan dalam upaya pencegahan.
Berbicara kepada Mirror Online, Dr Simran Deo, seorang dokter yang berbasis di Inggris di Zava UK, mendesak orang-orang untuk menghindari ciuman dan berbagi makanan dan minuman.
“Kondisi seperti coronavirus tersebar melalui tetesan air atau lendir dari hidung dan mulut yang mengandung virus," jelasnya.
Ia mengatakan bahwa hal-hal tersebut berisiko bagi penularan virus.
"Jadi hal-hal seperti mencium, berjabatan tangan, dan berbagi makanan dan minuman dengan seseorang membuat orang semakin berisiko tertular infeksi," katanya.(*)
Baca Juga: Update PSBB DKI Jakarta; Kabar Gembira untuk Anak-anak, Kembali ke Sekolah 13 Juli 2020
#berantasstunting
#HadapiCorona
Source | : | intisari.id,mirror.co.uk |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar