Baca Juga: Demi Baju Lebaran, Warga Rela Berdesakan di Zona Merah Covid-19 di Tanah Abang
Hasilnya, kebenaran baru terkuak setelah Alba terbangun dari koma dan mengatakan tentang keluarganya.
"Seorang dokter psikolog dan pekerja sosial turun dari ambulans, mengatakan meminta maaf pada kami dan mengatakan Alba masih hidup," katanya.
"Kami sangat terkejut, itu terlalu mendadak, bagaimana orang yang sudah dikremasi dinyatakan masih hidup," kata Aura Mauri, adik Alba.
Alba diketahui terinfeksi Covid-19, namun diagnosisnya belum sepenuhnya benar, karena dia masih menjalani pengujian.
Setelah mendengar kabar tersebut, keluarga Alba bingung apa yang harus mereka lakukan dengan abu kremasi dengan tubuh orang yang salah.
Baca Juga: Ada Rencana Kelas Standar, BPJS Wacanakan Tak Ada Lagi Kelas 1 Hingga Kelas 3
Source | : | New York Post,intisari,El Comercio |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar