GridHEALTH.id - Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa semua ibu hamil, termasuk yang terinfeksi atau dicurigai terinfeksi COVID-19, berhak untuk mendapatkan perawatan dengan kualitas yang baik sebelum, selama, dan setelah melahirkan.
Mereka yang akan melahirkan di tengah pandemic Covid-19 berhak mendapatkan perlakuan yang terhormat dan bermartabat, ditemani saat melahirkan, mendapatkan informasi yang jelas mengenai kehamilan atau proses persalinan dari dokter atau bidan yang merawatnya, mendapatkan rujukan jika diperlukan, dan menentukan pilihan terkait kehamilannya
Namun demikian,persiapan persalinan saat pandemi Covid-19 ini berbeda dengan persalinan sebelum datangnya wabah virus ini.
Dokter Dian Indah Purnama , SpOG dari RS Bunda Margonda mengatakan, ibu hamil di saat Covid-19 ini rentan terkena infeksi virus karena memang sistem imunitasnya sedang lemah.
“Diperlukan persiapan matang untuk melahirkan di tengah pandemi Covid-19. Bila ibu hamil sebentar lagi akan melahirkan, ketahui dulu hal-hal apa saja yang perlu dilakukan dan persiapkan sebelum persalinan, baik secara normal maupun operasi sesar, “demikian kata dokter Dian dalam diskusi webinar #Berbagi Cerita Persiapan Persalinan Saat Pandemi Covid-19 yang diselenggarakan nakita.grid.id dan RS Bunda Margonda dan dipandu oleh Gloria Oyong ini (22/05/20)
Untuk diketahui, kehamilan secara alami menyebabkan sistem kekebalan tubuh menurun. Hal ini membuat ibu hamil lebih rentan terkena infeksi, termasuk infeksi virus corona.
Baca Juga: Mona Ratuliu Melahirkan di Tengah Pandemi Covid-19, Sendirian Tanpa Suami
Baca Juga: Kasus Nol Selama Seminggu, Tegal Berencana Segera Buka PSBB
Selain itu, berbagai perubahan di dalam tubuh yang terjadi semasa kehamilan juga membuat ibu hamil dapat mengalami gejala yang lebih berat bila terkena Covid-19.
Selama kehamilan di saat Covid-19, Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) memberikan arahan waktu konsultasi dengan dokter untuk meminimalisasi penularan. Cari tahu ke dokter langganan kapan saatnya periksa.
Sebabnya, waktu pemeriksaan mungkin berkurang dari biasanya, kecuali ada gangguan semasa kehamilan semisal muntah hebat, pusing kepala, tubuh bengkak, pernah kejang, atau gerakan janin mencurigakan.
Untuk mengurangi risiko tertular virus corona, ibu hamil perlu melakukan hal-hal berikut;
1. Mencuci tangan sesering mungkin menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer yang kadar alkoholnya minimal 60%
2. Tidak keluar rumah dulu, kecuali bila ada keperluan mendesak, dan tidak bepergian ke tempat yang ramai
3. Melakukan physical distancing, yaitu menjaga jarak setidaknya 1 meter dari orang lain, saat berada di luar rumah
3. Menggunakan masker bila hendak keluar rumah
4. Menghindari kontak dengan orang sakit
5. Tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut jika belum mencuci tangan
6. Menerapkan etika batuk dan bersin
Baca Juga: Memilih Kontrasepsi Untuk Wanita Gemuk Perlu Hati-hati, Ini Alasannya
Baca Juga: Risiko Terlalu Sering Makan Daging Merah, Meski Dalam Porsi Kecil
Pilihan tempat melahirkan, baik itu di rumah, klinik, atau rumah sakit, juga perlu dipikirkan baik-baik dengan mempertimbangkan risiko dan manfaatnya. Diskusikanlah dulu hal ini dengan dokter.
Bilaibu hamil ingin melahirkan di klinik atau di rumah, pastikan ada ambulans atau kendaraan yang dapat menjangkau tempat ibu hamil bersalin. Hal ini untuk berjaga-jaga bila ibu hamil harus segera dirujuk ke rumah sakit.
Sedangkan bagi ibu hamil yang sudah jelas terinfeksi Covid-19 sangat disarankan untuk langsung menuju rumah sakit rujukan Covid-19.
Alangkah baiknya setiap ibu hamil di masa pandemi Covid-19 ini bisa meminta dilakukannya tes PCR untuk memastikan bahwa tidak terserang Covid-19.
Jika hasilnya positif, lebih aman bila Ibu hamil melahirkan di rumah sakit agar kondisi Ibu hamil dapat diawasi secara ketat dan bayi dapat dilindungi semaksimal mungkin selama proses persalinan maupun setelahnya.
Ibu hamil dibebaskan untuk memilih metode persalinan, apakah akan melahirkan normal atau dengan operasi caesar.
Namun, pilihan ini tetap harus disesuaikan dengan kondisi kehamilan Ibu hamil. Dokter kandungan atau bidan akan memberikan anjuran mengenai cara melahirkan yang terbaik bagi ibu hamil , terutama bila sudah positif terserang Covid-19.
Baca Juga: Sedang Tren, Penggunaan Obat Aspirin Untuk Mengatasi Jerawat
Baca Juga: Fakta Tentang Obat Diet, Bikin Kekurangan Gizi Hingga Menguras Kantong
Selama masa isolasi, ibu hamil dengan Covid-19 akan tetap mendapatkan perawatan dan pengawasan kehamilan, fasilitas melahirkan yang memadai, serta dukungan moril.
Selain itu, bayi yang dilahirkan juga akan tetap mendapatkan ASI serta perawatan dan pengawasan. Namun tentunya disesuaikan dengan kondisi penyakit ibu.
Baca Juga: Studi, Pemberian Air Gula Saat Imunisasi Bisa Tenangkan Bayi
Baca Juga: 4 Jenis Obat Ini Tak Boleh Diminum dengan Teh, Akibatnya Bisa Fatal
Misalnya IMD ditiadakan atau ASI tidak diberikan langsung. Intinya seminimal mungkin bayi baru lahir kontak dengan ibunya yang positif Covid-19 karena penularan bukan terjadi saat di kandungan, namun berisiko terjladi saat dan sesudah persalinan. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | American Pregnancy Association,liputan,alodokter.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar