Baca Juga: Awas, Virus Corona Sangat Mudah Sekali Menyebar di Toko Baju
Virus lain, seperti flu, biasanya mengganggu 2 set gen, yaitu satu yang mencegah replikasi virus dan yang lain merupakan gen yang mengirim sel kekebalan ke tempat infeksi untuk membunuh virus.
Namun, untuk virus corona baru atau SARS-CoV-2, alias yang kita kenal dengan Covid-19, peneliti menemukan perilaku yang berbeda.
SARS-CoV-2 juga menghambat gen yang menghentikan virus untuk menyalin dirinya sendiri, tetapi tetap memungkinkan gen yang menyerukan sel-sel kekebalan tubuh untuk berperilaku normal.
Menurut peneliti, hal tersebut menyebabkan virus berkembang biak, sementara produksi sel-sel imun yang berlebihan membanjiri paru-paru dan organ-organ lain, yang menyebabkan peradangan.
Baca Juga: Kasus Nol Selama Seminggu, Tegal Berencana Segera Buka PSBB
Tim dari Fakultas Kedokteran Icahn di Gunung Sinai di New York City, melansir Intisari.id (22 Mei 2020), mengatakan perawatan untuk pasien di awal pergolakan penyakit harus difokuskan pada pemulihan jalur yang diblokir oleh coronavirus daripada berfokus pada peradangan.
Dr Benjamin tenOever, seorang ahli virologi dan profesor mikrobiologi di Fakultas Kedokteran Icahn, mengatakan kepada DailyMail.com bahwa sel yang terinfeksi memiliki 'dua pekerjaan yang harus dilakukan'.
Pertama tugas untuk memberi tahu semua sel di sekitar untuk membentengi, dan yang kedua yaitu tugas merekrut sel kekebalan yang lebih profesional ke tempat infeksi itu.
Baca Juga: Catat, Ini Rekomendasi WHO Untuk Cegah Kehamilan Saat Pandemi Covid-19
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar