Sekarang, paru-paru memiliki sel-sel kekebalan seperti makrofag dan neutrofil, yang mengarah ke peradangan yang menyebabkan lebih banyak peradangan. Pada dasarnya sistem kekebalan berbalik melawan dirinya sendiri.
Ini mungkin yang menyebabkan badai sitokin, yang terjadi ketika tubuh menyerang sel dan jaringannya sendiri, bukan hanya melawan virus.
TenOever mengatakan cara virus ini berperilaku 'tidak seperti yang saya lihat dalam 20 tahun', yang ia pelajari bagaimana sel merespons infeksi virus.
Selanjutnya, TenOever mengatakan ada dua cara untuk merawat pasien.
Kelompok pertama terdiri dari orang-orang yang baru saja mengalami gejala dan telah dites positif.
Mereka dapat memperoleh obat yang menginduksi gen 'panggilan untuk senjata' yang hilang sehingga virus dapat berperilaku lebih seperti flu.
"Mereka dapat mencoba perawatan yang memulihkan jalur yang sedang diblokir oleh virus," katanya.
Namun, bagi mereka yang dirawat di rumah sakit dan diintubasi sudah terlambat untuk perawatan ini.
Maka, mereka akan lebih diuntungkan oleh kelas obat yang disebut interleukin-6 dan interleukin-1 inhibitor.
TenOever mengatakan bahwa itu dapat membantu mengurangi badai sitokin dan mengurangi peradangan di seluruh tubuh.(*)
Baca Juga: Masih Tidak Ada Bukti Penularan Virus Corona Bisa Lewat Kontak Permukaan, Ini Jawaban WHO
#brantasstunting
#HadapiCorona
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar