Salah satunya para ilmuwan dari Universitas Oxford Inggris mengumumkan mengenai uji coba obat antiinflamasi Dexamethasone pada pasien Covid-19, yang menunjukkan hasil menggembirakan.
Sebuah percobaan Dexamethasone dosis rendah dalam pengobatan penyakit Covid-19, yang dipimpin oleh tim ilmuwan di Universitas Oxford dan sebagian didanai oleh Pemerintah Inggris, menunjukkan bahwa penggunaan obat Dexamethasone membantu mengurangi sekitar 1/3 Tingkat kematian dalam kasus yang paling parah dari infeksi saluran pernapasan Covid-19 dirawat di rumah sakit.
Menjadikan Dexamethasone sebagai obat pertama yang telah terbukti menyelamatkan nyawa pasien dengan Covid-19 parah dan dianggap oleh para ilmuwan sebagai 'pencapaian terobosan'.
Selain hasil yang memuaskan, biaya perawatan dengan obat ini juga sangat rendah, kurang dari £ 50.
Baca Juga: Ahli Epidemiologi Bilang Indonesia Gamang Hadapi Pandemik Covid-19
Baca Juga: Frustasi 6 Kali Tes Swab Hasilnya Masih Positif, Pasien Covid-19 di NTT Coba Kabur Saat Diisolasi
Setelah hasilnya dirilis secara resmi, Menteri Kesehatan Matt Hancock mengatakan negara itu akan segera mulai menggunakan Dexamethasone untuk mengobati pasien Covid-19.
Organisasi Kesehatan Dunia juga menyambut informasi positif ini dari para ilmuwan Inggris.
Dalam sebuah pernyataan, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa ini adalah berita bagus.
Ghebreyesus juga mengatakan bahwa itu merupakan pengobatan Covid-19 pertama di dunia yang menunjukkan bahwa obat itu dapat mengurangi tingkat kematian pada pasien dengan ventilator.
Baca Juga: Hilangkan Penat Disaat Pandemi Covid-19 dengan Aktivitas yang Bisa Mengecilkan Perut
Source | : | intisari.id,Tintucnuocuc.com |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar