GridHEALTH.id - Perusahaan Farmasi yang Memproduksi Vaksin Virus Corona, 16 Juni Serempak Umumkan Hasil Positif
Dengan demikian harapan akan hadirnya penangkal infeksi virus corona pada manusia bukan lagi impian.
Penemuan vaksin virus corona untuk Covid-19 ini begitu penting.
Baca Juga: Tanpa Obat dan Vaksin, Dukun Ini Sembuhkan Pasien Covid-19 Dengan Ciuman, Ini Hasilnya
Hanya dengan vaksin, pandemi bisa diakhiri dengan cepat dan minim risiko.
Sebb dengan vaksin, kita bisa memutus rantai penyebaran infeksi Covid-19 degan tepat, dan cepat.
Melansir tintucnuocuc.com (18/6/2020), dari Intisari.id (19 Juni 2020), Sejumlah organisasi besar dan perusahaan farmasi di dunia pada 16 Juni kemarin secara bersamaan mengumumkan hasil positif dalam uji coba obat-obatan dan vaksin Covid-19.
Hal itu membuka prospek dunia akan memiliki obat khusus untuk mengobati virus corona atau tepatnya SARS CoV-2 di tahun ini.
Baca Juga: Gemar Minum Kopi Benarkah Membahayakan Ginjal, Ini Faktanya
Salah satunya para ilmuwan dari Universitas Oxford Inggris mengumumkan mengenai uji coba obat antiinflamasi Dexamethasone pada pasien Covid-19, yang menunjukkan hasil menggembirakan.
Sebuah percobaan Dexamethasone dosis rendah dalam pengobatan penyakit Covid-19, yang dipimpin oleh tim ilmuwan di Universitas Oxford dan sebagian didanai oleh Pemerintah Inggris, menunjukkan bahwa penggunaan obat Dexamethasone membantu mengurangi sekitar 1/3 Tingkat kematian dalam kasus yang paling parah dari infeksi saluran pernapasan Covid-19 dirawat di rumah sakit.
Menjadikan Dexamethasone sebagai obat pertama yang telah terbukti menyelamatkan nyawa pasien dengan Covid-19 parah dan dianggap oleh para ilmuwan sebagai 'pencapaian terobosan'.
Selain hasil yang memuaskan, biaya perawatan dengan obat ini juga sangat rendah, kurang dari £ 50.
Baca Juga: Ahli Epidemiologi Bilang Indonesia Gamang Hadapi Pandemik Covid-19
Baca Juga: Frustasi 6 Kali Tes Swab Hasilnya Masih Positif, Pasien Covid-19 di NTT Coba Kabur Saat Diisolasi
Setelah hasilnya dirilis secara resmi, Menteri Kesehatan Matt Hancock mengatakan negara itu akan segera mulai menggunakan Dexamethasone untuk mengobati pasien Covid-19.
Organisasi Kesehatan Dunia juga menyambut informasi positif ini dari para ilmuwan Inggris.
Dalam sebuah pernyataan, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa ini adalah berita bagus.
Ghebreyesus juga mengatakan bahwa itu merupakan pengobatan Covid-19 pertama di dunia yang menunjukkan bahwa obat itu dapat mengurangi tingkat kematian pada pasien dengan ventilator.
Baca Juga: Hilangkan Penat Disaat Pandemi Covid-19 dengan Aktivitas yang Bisa Mengecilkan Perut
Baca Juga: Saat Corona Pengunjung Situs Porno Meningkat Tajam, Hati-hati Picu Kecanduan
Selain itu, Ghebreyesus pun mengucapkan selamat kepada Pemerintah Inggris, Universitas Oxford, bersama dengan banyak pasien dan rumah sakit di Inggris atas kontribusi mereka terhadap terobosan ilmiah dalam menyelamatkan manusia.
Kabar baik lainnya datang di hari yang sama dari Biotec, anak perusahaan dari Sinopharm Pharmaceutical Group, yang berafiliasi dengan sebuah lembaga penelitian yang berbasis di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.
Mereka memberikan kabar menggembirakan dari vaksin yang disiapkan dan diuji oleh perusahaan tersebut, yang mana pertahanan virus SAR-CoV-2 menghasilkan antibodi pada peserta dalam uji klinis.
Hasil awal dari uji klinis vaksin pada 1.120 orang sehat menunjukkan bahwa semua yang disuntik menghasilkan antibodi tinggi dan tidak ada efek samping.
Baca Juga: Ibunya Dokter yang Meninggal Karena Covid-19, Mahasiswi Kedokteran Ini Putuskan Jadi Relawan
Perusahaan sekarang berencana untuk melakukan uji coba vaksin manusia skala besar tahap ketiga di negara-negara asing.
Ada pula kabar dari Perancis. Direktur Jenderal AstraZeneca Pascal Soriot, Prancis, mengatakan pada 16 Juni bahwa perusahaan sedang bersiap untuk memasuki tahap produksi vaksin Covid-19 dan bagian dari produksi ini akan dilakukan di Belgia.
Ia mengatakan bahwa jika semuanya berjalan sesuai rencana, maka orang Belgia dan Eropa dapat menggunakan vaksin pada Oktober 2020.
Menurut para ahli kesehatan Eropa, hal tersebut benar-benar langkah besar, karena saat ini, tidak ada seorang pun di dunia yang mengklaim dapat menyediakan vaksin Covid-19 sebelum 2021.
Baca Juga: Berani Korupsi Dana Covid-19, Kapolri Idham Azis; Curang Saya Sikat, Hukumannya Berat
Baca Juga: Cara Stay at Home Unik Hadapi Corona, Wanita Kuba ini Membuat Oranglain Tersenyum
Temuan-temuan dari penelitian tentang vaksin Covid-19 memiliki makna khusus dalam konteks situasi serius epidemi Covid-19 di dunia.
Karena dengan berbagai temuan tersebut, maka membuka harapan untuk menghadirkan peluang dalam kehidupan bagi banyak penyakit.
Selain itu, juga berkontribusi untuk memukul mundur pandemi yang saat ini sangat mempengaruhi semua aspek kehidupan dunia.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
Source | : | intisari.id,Tintucnuocuc.com |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar