GridHEALTH.id - Pemerintah Siapkan Intensif Untuk Perawat Covid-19 Rp7,5 juta per bulan, Tapi Sudah 3 Bulan di Batam Tidak Mendapatkannya
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi mengatakan, pembayaran insentif tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19 sedang disiapkan.
Baca Juga: 7 Makanan - Minuman Enak Membuat Perempuan Cepat Hamil, Buktikan!
"Insentif tenaga medis sedang berproses, kami sudah buat verifikatornya dari kementerian," ujar Oscar dalam media briefing online, Kamis (14/5/2020), melansir Kompas.com (15 Mei 2020).
Oscar mengatakan, insentif yang diberikan pemerintah kepada para tenaga medis Covid-19 itu berbasis dari usulan daerah.
Artinya, pemerintah pusat menyiapkan insentif tersebut sesuai dengan nama-nama tenaga medis yang diusulkan daerah.
Insentifnya sebesar; dokter spesialis Rp 15 juta per bulan, dokter umum dan dokter gigi Rp 10 juta per bulan, bidan dan perawat Rp 7,5 juta per bulan, dan tenaga medis lainnya Rp 5 juta per bulan.
Selain itu, pemerintah juga memberikan santunan kematian tenaga kesehatan yang meninggal karena Covid-19 sebesar Rp 300 juta.
Jadi pemerintah menggelontorkan anggaran Rp 75 triliun di bidang kesehatan untuk penanganan Covid-19.
Baca Juga: Meski Kaki Kirinya Diamputasi, Miss Universe Kolombia Mengaku Tetap Mencintai Tubuhnya
Tapi, perawat di Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam mengaku hingga sekarang belum menerima insentif yang dijanjikan pemerintah pusat, kepada petugas kesehatan bekerja untuk menangani pasien positif COVID-19.
Hal ini disampaikan salah satu petugas perawat pasien COVID-19 di rawat inap RSBP Batam.
"Sudah tiga bulan kami belum terima insentif dari pemerintah bang. Kami mau tanya tak enak ke pihak manajemen," kata dia kepada kepripedia saat bercerita, meminta namanya disamarkan, Kamis (18/6), melansir Kumparan.com (19 Juni 2020).
Dirinya juga tidak mengetahui kenapa sampai sekarang belum turun juga insentif bagi perawat.
"Saya coba tanya sama temen memang sama belum terima insentif, padahal kami sangat butuh walaupun nilai tak banyak," kata dia dengan sedih.
Baca Juga: Fakta Covid-19; Hoax Pernyataan yang Menyatakan Virus Corona di Indonesia Telah Bermutasi
Baca Juga: Anies Baswedan Telah Mencotohkan, Kini WHO Resmi Menyatakan Tidak Disarankan Olahraga Pakai Masker
Gaji para perawat memang tak pernah telat, namun janji pemerintah tentang insentif perawat dan tim medis akan diberikan.
"Hingga sekarang sudah tiga bulan belum juga kami terima."
"Kami berharap insentif dapat cair dari pemerintah," tambah dia.
Secara terpisah Direktur RSBP Batam, dr. Sigit Riyarto, mengatakan, bahwa seluruh Indonesia insentif perawat harus diverifikasi ulang, dan belum ada pencairan sampai sekarang.
"Hanya saja jasa medis, sudah. Jadi kalau yang kementerian kesehatan harus diverifikasi dulu sama dinas, sudah kita kirim tu datanya," kata Sigit pada kepripedia saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Baca Juga: Perusahaan Farmasi yang Memproduksi Vaksin Virus Corona, 16 Juni Serempak Umumkan Hasil Positif
Baca Juga: Tanpa Obat dan Vaksin, Dukun Ini Sembuhkan Pasien Covid-19 Dengan Ciuman, Ini Hasilnya
Menurut dia, pencairan intensif bukan dari pihak RS tapi dari kementerian pusat pihaknya hanya melakukan pendataan.
"Jadi gaji tetap terima nggak ada dikurangi hanya saja ada tambahan dari pemerintah pusat di atas yang diberikan sebagai bentuk penghargaan yaitu insentif," terangnya.
Janji Menko Polhukam Mahfud MD di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Pulau Galang, Batam
Dilain pihak, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, melansir CNN Indonesia (5 Juni 2020), pernah berjanji akan membantu pencairan insentif para tenaga medis di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau.
Baca Juga: Gemar Minum Kopi Benarkah Membahayakan Ginjal, Ini Faktanya
Mahfud mengatakan, dana insentif para tenaga medis sebenarnya sudah dicairkan dua hari sebelum Hari Raya Idul Fitri lalu.
Namun, katanya, masalah administrasi membuat penyaluran dana insentif tenaga medis di RS Darurat Covid-19 Pulau Galang tersendat.
"Tapi kami akan segera sampaikan ke Jakarta tentang insentif yang belum diterima oleh para dokter dan tenaga kesehatan itu, semoga bisa segera ada kabar baik" kata Mahfud dalam keterangan resmi yang diterima CNN Indonesia.com, Jumat (5/6).
Baca Juga: Ahli Epidemiologi Bilang Indonesia Gamang Hadapi Pandemik Covid-19
"Rumah Sakit Covid Pulau Galang ini menjadi bukti bahwa pemerintah tidak main-main dalam mengatasi corona, karena meski baru terbangun bulan April," ujarnya.
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu juga mengucapkan terima kasih kepada para dokter dan tenaga medis yang telah bertugas di RS Darurat Covid-19 Pulau Galang dalam merawat para pasien virus corona.
"Saya atas nama pemerintah mengucapkan terima kasih kepada para dokter dan tenaga medis. Teruslah bekerja demi nusa dan bangsa dan demi kemanusiaan," kata Mahfud.
Kepala Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 Pulau Galang Kolonel dr Khairul Ihsan Nasution mengatakan, melansir Tribunbatam.id (8 April 2020), rumah sakit khusus infeksi Covid-19 dengan 240 tempat untuk ruang rawat inap isolasi sedangkan untuk ruang ICU isolasi sebanyak 20 tempat tidur telah siap melayani pasien covid-19.(*)
Baca Juga: Frustasi 6 Kali Tes Swab Hasilnya Masih Positif, Pasien Covid-19 di NTT Coba Kabur Saat Diisolasi
#berantasstunting
#HadapiCorona
Source | : | Kompas.com,kumparan.com,cnn indonesia,Tribun Batam |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar