Hasilnya, gangguan kulit biasa diabaikan dan seringkali tidak terdiagnosis di antara pasien diabetes. Padahal, gangguan kulit merupakan komplikasi umum yang dialami pasien diabetes tipe 1 dan 2.
“Gangguan kulit sangat terkait dengan peningkatan risiko kelainan bentuk pada kulit seperti lesi kulit, ulserasi, dan kaki diabetik. Ini adalah hasil komplikasi kadar gula yang tinggi,” kata salah seorangpeneliti.
Sebelumnya, ada beberapa penelitian yang mengevaluasi gangguan kulit pada pasien diabetes tipe 1 dan 2.
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi gangguan kulit yang lebih tinggi dialami pasien diabetes tipe 2.
Gangguan yang paling sering muncul pada pasien diabetes tipe 2 adalah infeksi, xerosis, rambut rontok, dan dermopati diabetes.
Melihat fakta-fakta di atas, perawatan kulit menjadi penting bagi penderita diabetes. “Pasien diabetes harus memberi perhatian khusus pada kulit di kakinya.
Baca Juga: Virus Corona, Bisakah Bertahan Hidup di Air Minum? Ini Penjelasannya
Baca Juga: 2020 Ayo Bikin Resolusi Baru Kurangi Gorengan Sebab Ini Bahayanya Bagi Tubuh
Terkadang, neuropati diabetik dapat menyebabkan masalah kulit tidak teridentifikasi hingga akhirnya menimbulkan masalah kulit,” kata spesalis kesehatan kulit, Nancy Morgan di Mayo Clinic, Amerika Serikat.
Source | : | WebMD,Mayo Clinic,Gridhealth.id,guesehat.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar