GridHEALTH.id - Diabetes tipe 2 dikaitkan dengan berbagai komplikasi, termasuk di kulit. Salah satunya kulit yang sangat kering, atau xerosis.
Xerosis merupakan tanda peringatan bahwa ada sesuatu yang tidak benar di tubuh, yaitu terjadi kadar gula darah sangat tinggi.
Menurut data, 82,1% penderita diabetes tipe 2 mengalami xerosis yang disebabkan oleh kurangnya kelembapan di kulit.
Ada kemungkinan jika xerosis merupakan dampak dari penuaan atau karena penyakit yang mendasarinya seperti diabetes.
Seseorang yang mengalami xerosis kulitnya akan kering dan kasar yang bisa berkembang menjadi bersisik dan gatal.
Para ahli kesehatan menemukan fakta bahwa 82,1% pasien diabetes tipe 2, baik kronis maupun akut. Kulit di kaki mereka sangat kering, pecah-pecah, dan retak.
Baca Juga: Hati-hati, Ternyata Orang Kurus Bisa Kena Diabetes, Ini Gejalanya
Baca Juga: Studi: Ibu Hamil Terinfeksi Virus Corona Berpotensi Alami Pneumonia
The US National Library of Medicine National Institutes of Health pernah melakukan penelitian tentang gangguan kulit pada pasien diabetes mellitus.
Hasilnya, gangguan kulit biasa diabaikan dan seringkali tidak terdiagnosis di antara pasien diabetes. Padahal, gangguan kulit merupakan komplikasi umum yang dialami pasien diabetes tipe 1 dan 2.
“Gangguan kulit sangat terkait dengan peningkatan risiko kelainan bentuk pada kulit seperti lesi kulit, ulserasi, dan kaki diabetik. Ini adalah hasil komplikasi kadar gula yang tinggi,” kata salah seorangpeneliti.
Sebelumnya, ada beberapa penelitian yang mengevaluasi gangguan kulit pada pasien diabetes tipe 1 dan 2.
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi gangguan kulit yang lebih tinggi dialami pasien diabetes tipe 2.
Gangguan yang paling sering muncul pada pasien diabetes tipe 2 adalah infeksi, xerosis, rambut rontok, dan dermopati diabetes.
Melihat fakta-fakta di atas, perawatan kulit menjadi penting bagi penderita diabetes. “Pasien diabetes harus memberi perhatian khusus pada kulit di kakinya.
Baca Juga: Virus Corona, Bisakah Bertahan Hidup di Air Minum? Ini Penjelasannya
Baca Juga: 2020 Ayo Bikin Resolusi Baru Kurangi Gorengan Sebab Ini Bahayanya Bagi Tubuh
Terkadang, neuropati diabetik dapat menyebabkan masalah kulit tidak teridentifikasi hingga akhirnya menimbulkan masalah kulit,” kata spesalis kesehatan kulit, Nancy Morgan di Mayo Clinic, Amerika Serikat.
"Bila memiliki diabetes tipe 2, jangan lupa untuk melakukan perawatan kulit, terutama kaki. Jaga kelembapan kulit dengan mengoleskan losion atau krim ke kaki setiap hari dengan menggunakan pelembap,” ucap Morgan.
Dikatakan Morgan, pengobatan bisa mengurangi penguapan air di lapisan kulit atau transepidermal. Salah satunya degan pelembap berbahan urea dengan konsentrasi 10%.
“Asam laktat dalam bentuk asam alfa hidroksi dapat mempercepat pelembutan kulit, melarutkan atau mengupas lapisan luar kulit untuk membantu mempertahankan kemampuannya menahan kelembapan,” rinci Morgan.
Asam laktat dalam konsentrasi 2,5 hingga 12 % adalah asam hidroksi alfa (AHA) yang paling umum digunakan untuk xerosis sedang hingga berat.
Baca Juga: 7 Tanda Tubuh Kelebihan Garam, Salah Satunya Sering Pusing Kepala
Baca Juga: Agar Istri Cepat Hamil Sperma Suami Harus Oke, Ini Makanan Sehat Agar Sperma Subur
“Penting untuk menghindari produk pelembap yang mengandung alkohol karena proses pengeringannya akan menambah masalah. Produk tersebut tidak akan membuat kulit menjadi lembap, malah bertambah kering,” pungkas Morgan. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | WebMD,Mayo Clinic,Gridhealth.id,guesehat.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar