Hal ini diungkapkan oleh dokter spesialis anak sekaligus anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia Jaya (IDAI Jaya), dr Margareta Komalasari, SpA dalam acara "Media Talk show Online".
Margareta menjelaskan bahwa untuk mendapatkan vitamin D alami dari sinar matahari, tergantu dari berbagai macam faktor.
"Tergantung negara, negaranya di mana, di Indonesia kah atau di luar negeri empat musim?," ungkap Margareta, saat dihubungi GridHEALTH.id, pada Jumat (3/7/2020).
Baca Juga: Klaster Baru dari Pabrik Kembali Muncul, Kali Ini di Perusahaan Multinasional Unilever
Tak hanya itu, dokter yang bertugas di RS Brawijaya Antasari ini juga menerangkan bahwa faktor ras juga dapat memengaruhi jumlah asupan vitamin D.
"Selain itu, tergantung dari rasnya, warna kulit. Jadi semua itu memengaruhi. Orang kulit putih dengan orang kulit hitam itu akan berbeda untuk lama berjemurnya. Untuk orang yang lebih gelap harus mendapatkan asupan sinar matahari lebih lama lagi," terangnya.
Baca Juga: Gila, Remaja AS Bikin Pesta Covid-19, yang Pertama Tertular Malah Dapat Hadiah!
Menurut dokter kulit di Universitas Edinburgh bernama Richard Weller menyebutkan, orang berkulit gelap memiliki tingkat diabetes, penyakit jantung, stroke, kanker, dan penyakit lain yang tinggi.
Namun tampaknya akan membaik jika mendapat asupan sinar matahari, yang mungkin tidak cukup mereka dapatkan.
Source | : | ncbi,GridHealth.ID |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar