GridHEALTH.id - Bedah Kalung Eucalyptus Dalam Menangkal Virus Corona Produksi Kementerian Pertanian
Ahli ungkap keampuhan tanaman eucalyptus yang dijadikan kalung antivirus dalam menangkal virus corona.
Berikut ulasannya.
Kalung antivirus buatan Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendapat sorotan tajam dari masyarakat.
Pasalnya tak sedikit yang meragukan keampuhan kalung yang berbahan dasar dari tanaman eucalyptus tersebut.
Diketahui eucalyptus sendiri merupakan tanaman yang berasal dari keluarga Myrtaceae asli Australia.
Mengutip dari Britannica, genus ini memiliki sekitar 900 spesies dan subspesies.
Beberapa varian eucalyptus diantaranya seperti E. lehmani, E. leucoxylon, E. astrengens, E. cinerea, E. maideni, E. sideroxylon, dan E. bicostata.
Tanaman ini biasanya dibudidayakan untuk produk obat-obatan, salah satunya adalah minyak atsiri.
Baca Juga: 4 Artis yang Patut Dicontoh Soal Kehamilan, Tetap Berjuang dan Sabar juga Tak Kapok Meski Keguguran
Ekstrak air panas daun kering Eucalyptus citriodora secara tradisional digunakan sebagai obat analgesik, anti inflamasi, dan antipiretik untuk gejala infeksi pernapasan seperti flu dan sinus.
Lantas seberapa ampuhkah eucalyptus dalam menangkal virus corona (Covid-19)?
Ketua Umum Persatuan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), dr. Inggrid Tania, MSi.Herbal pun akhirnya angkat bicara.
Menurutnya penelitian eucalyptus sebagai penangkal virus corona dinilai masih jauh untuk dapat dibuktikan secara klinis.
"Penelitiannya memang masih jauh kalau untuk dibuktikan secara klinis pada pasien Covid-19 misalnya, atau sebagai pencegah atau penangkal antivirusnya Covid-19 itu masih jauh," kata Inggrid dalam wawancaranya yang ditayangkan langsung di kanal YouTube Kompas TV, Senin (6/7/2020) pagi.
Inggrid menerangkan, minyak eucalyptus biasanya berasal dari tanaman spesies eucalyptus 20.
Menurutnya, secara pengalaman empiris dari berbagai negara dan dari zaman nenek moyang, minyak ini memang digunakan untuk meredakan gejala-gejala gangguan pernapasan.
Umumnya, minyak eucalyptus dioleskan pada leher atau dihirup aromanya.
"Jadi memang ada riwayat atau pengalaman empiris seperti itu," terang Inggrid.
Baca Juga: Cegah Stunting, Sakatonik ABC Berikan Dukungan Nutrisi pada Anak di Tengah Pandemi Covid-19
Ia juga menyebutkan bahwa berbagai penelitian memang menunjukkan bahwa minyak eucalyptus dapat digunakan untuk meredakan gejala penyakit gangguan pernapasan.
Namun, menurutnya, untuk dibuktikan sebagai penangkal Covid-19, penelitiannya masih jauh.
"Nah kemudian ada juga penelitian-penelitian yang menunjukkan bahwa minyak eucalyptus ini memang bisa meredakan gejala gangguan pernapasan pada penyakit-penyakit misalnya infeksi saluran pernapasan akut," ujarnya.(*)
Baca Juga: Respons Tak Biasa Risma Saat Surabaya Disebut Sebagai Zona Hitam dan Wuhannya Indonesia
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | tribunnews,britannica |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar