Seiring dengan penurunan level itu peradangan akan meningkat sehingga mereka kerap mengalami artritis setelah berusia lebih dari 40 tahun.
Tapi para peneliti masih mencoba untuk mencari temuan rumit lainnya mengenai bagaimana hormon membentuk risiko artritis, dengan hubungan yang jelas antara usia pubertas, melahirkan anak dan penggunaan terapi penggantian hormon.
Yang membuat radang sendi semakin rentan juga adalah berat badan berlebih alias obesitas yang sering terjadi pada wanita.
Diketahui saat obesitas terjadi tekanan pada lutut akan semakin besar sehingga meningkatkan risiko artritis.
Baca Juga: Dampak Pengganian Istilah New Normal yang Salah, Ini Kata Ahli Epidemiologi
Baca Juga: Dampak Pengganian Istilah New Normal yang Salah, Ini Kata Ahli Epidemiologi
Keluarga memiliki riwayat radang sendi juga dapat meningkatkan risiko nyeri sendi pada usia yang sama dan pada persendian yang sama.
Selain artritis, wanita juga ternyata lebih rentan terkena Rheumatoid Arthritis (RA), yakni peradangan sendi akibat sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringannya sendiri.
Jenis radang sendi ini menimbulkan keluhan bengkak dan nyeri sendi, serta sendi terasa kaku.
Rheumatoid ini terjadi dipengaruhi oleh estrogen yang ada pada wanita karna hormon tersebut berpengaruh pada kondisi autoimun.
Source | : | intermountainhealthcare.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar