GridHEALTH.id - Dalam kurun waktu dua minggu ke depan, umat muslim akan merayakan Hari Raya Idul Adha.
Sama halnya seperti Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha juga memiliki makanan khas yang identik dengan daging.
Bagaimana tidak, Hari Raya Idul Adha sendiri berkaitan dengan hari kurban. Tepat di hari tersebut, umat muslim akan menunaikan ibadah menyembelih hewan kurban, seperti sapi, kambing, atau domba.
Baca Juga: Jelang Idul Adha, Ketahui 3 Cara Memilih Hewan Kurban yang Tepat!
Salah satu hidangan yang banyak dicari di Hari Raya Idul Adha adalah gulai. Seperti diketahui, sebagian besar masyarakat Indonesia gemar makan gulai.
Bahan utama gulai pun bisa bermacam-macam, bisa daging sapi, daging kambing, daging ayam, hingga ikan.
Baca Juga: Tak Main-Main Kolesterol Bisa Tinggi Akibat Menyantap Hidangan Lebaran, Hindari dengan Cara Berikut
Selain rasanya yang nikmat, gulai juga kaya akan rempah. Namun, hati-hati pengonsumsian hidangan gulai perlu diawasi.
Sebab, apabila berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Terutama kadar kolesterol yang cenderung naik saat hari raya.
Terlebih hidangan gulai mengandung santan, yang mana terlalu banyak mengonsumsi santan dapat meningkatkan paparan BPA terhadap tubuh.
Baca Juga: 5 Makanan yang Tidak Boleh Dipanaskan Kembali, Berisiko Kanker hingga Kolesterol Tinggi
Paparan tersebut tidak hanya berisiko adanya kanker, tetapi juga obesitas, diabetes, penyakit jantung, kerusakan saraf, sistem reproduksi, bahkan kematian.
Untuk itu, konsumsi gulai daging perlu dibatasi, atau dipadukan dengan sayuran agar lebih sehat.
Baca Juga: Jadi Primadona saat Lebaran, Berikut Kandungan Gizi Opor Ayam Beserta Manfaatnya Bagi Kesehatan
Dilansir dari database makanan dan penghitung kalori, FatSecret, berikut rincian gizi yang terkandung dalam 100 gram gulai daging sapi:
- 109 kalori
- 4,63 gram lemak
- 3,02 gram karbohidrat
- 13,2 gram protein
Rupanya, ada beberapa cara untuk membuat gulai terasa semakin enak. Dikutip dari Sajian Sedap, berikut tipsnya:
1. Rempah kualitas prima
Gulai yang enak biasanya memiliki aroma yang tajam dan harum, karenanya rempah harus diperhatikan kualitasnya.
Rempah yang kering seperti pekak, pala, dan cengkeh, harus benar-benar kering dan tersimpan di dalam wadah tertutup rapat. Pala yang tidak kering atau muda, biasanya pahit rasanya.
2. Santan kelapa tua
Gunakan kelapa yang tua agar santan yang dihasilkan gurih rasanya. Lebih baik membagi santan jadi dua bagian, encer, dan kental.
Baca Juga: 8 Cara Antisipasi Munculnya Gangguan Kesehatan Setelah Menyantap Hidangan Lebaran
Santan yang encer digunakan untuk merebus bahan makanan sehingga tidak pecah. Menjelang matang, baru masukkan santan yang kental.
3. Api kecil
Bukan hanya pada kuahnya, kelezatan gulai juga pada isinya karena itu peresapan bumbu di dalam bahan isi sangat penting.
Untuk itu, jangan gunakan api yang besar supaya makanan sempat meresapkan bumbu.
Baca Juga: Rahasia Makan Enak yang Aman Bagi Penderita Diabetes di Hari Lebaran
4. Rendam dalam bumbu
Pada bahan makanan yang mudah hancur seperti ikan, rendam/lumuri bumbu dahulu supaya meski waktu memasaknya tidak lama, bumbu tetap meresap ke dalamnya.
Baca Juga: 3 Aktivitas Menyenangkan yang Mampu Usir Stres Meski Lebaran #dirumahaja
5. Jangan sering diaduk
Untuk gulai yang isinya bahan makanan yang mudah hancur seperti ayam, ikan, atau tahu, pengadukannya jangan dilakukan terlalu sering.
Kecilkan saja api dan dan biarkan bumbu meresap secara perlahan.(*)
#berantasstunting #hadapicorona #iduladha #iduladha2020 #tipsiduladha #masaksehatiduladh
Source | : | Sajian Sedap,FatSecret Indonesia |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar