Mutia dan Tegar berusia 2 tahun, dengan berat badan yang hanya 7 kg. Padahal, untuk anak normal, di usia dua tahun seharusnya memiliki berat badan 14 kg untuk perempuan dan 15 kg untuk laki-laki.
“Pas bayinya mah dikasih ASI, tapi kan bapak ibunya kerja, anaknya dirawat saya. Kalau pas lagi ada (uang), dibeliin susu kaleng, sering juga diutangin di agen,” ujar Amah, nenek yang merawat Mutia. Susu kaleng yang dimaksud Amah adalah kental manis.
Amah sendiri sudah tak mengingat sejak kapan cucunya mengkonsumsi susu kental manis sebagai asupan nutrisi. Dalam sehari, Mutia bisa mengkonsumsi 3 – 4 gelas susu kental manis.
Tak jauh berbeda dengan Mutia, Tegar yang waktu ditemui berada nyaman dalam gendongan ibunya pun seringkali mengkonsumsi susu kental manis.
“Kalau lagi enggak punya uang ya enggak dikasih apa-apa, kalau lagi ada beli susu yang sachet-an saja di warung,” jelas ibu dari Tegar.
Padahal perlu diketahui, susu kental manis disinyalir menjadi salah satu faktor penyebab stunting pada anak Indonesia.
Source | : | Nova.id,GridHealth.ID |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar