Pengonsumsian semur daging sendiri sebenarnya perlu dibatasi, sebab ada risiko kesehatan serius bagi orang yang terlalu banyak makan daging.
Daging sendiri mengandung protein hewani, lemak jenuh, dan dalam beberapa kasus terdapat senyawa karsinogenik seperti amina heterosiklik (HCA) dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH).
Senyawa berbahaya tersebut, terbentuk selama pengolahan atau pemasakan daging. HCA contohnya, terbentuk saat daging dimasak pada suhu tinggi. Sedangkan PAH terbentuk saat pembakaran zat organik pada daging.
Baca Juga: Cara Lain Mengolah Daging Qurban, Praktis dan Diluar Kebiasaan Umum, yang Penting Enak dan Berkah
Keduanya diyakini dapat meningkatkan risiko kanker. Selain itu, kandungan lemak daging dapat meningkatkan produksi hormon, sehingga meningkatkan risiko kanker terkait hormon seperti kanker payudara dan kanker prostat.
Untuk itu, meski menu semur daging jarang dihidangkan, namun pengonsumsiannya pun perlu bijak alias dibatasi.
Baca Juga: 8 Kebiasaan yang Tanpa Disadari Dapat Merusak Ginjal, Salah Satunya Jangan Kebanyakan Makan Daging
Source | : | Sajian Sedap,FatSecret Indonesia |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar