GridHEALTH.id - Makan Semur Daging Secukupnya Saja, Terdapat Senyawa Karsinogenik Seperti Amina Heterosiklik
Baca Juga: Bikin Geger, Usai Bertemu Jokowi dan Ikut Rapat Paripurna, Purnomo Dinyatakan Positif Virus Corona
Selain rendang, gulai, dan sate, menu semur daging juga cocok jadi santapan di Hari Raya.
Semur daging adalah hidangan khas Jawa yang memadukan irisan daging dengan kecap kedelai. Selain kecap, semur daging juga menggunakan banyak bumbu dan rempah-rempah seperti kayu manis, serai, kapulaga, jahe, pala, cengkih, dan daun jeruk.
Semur daging biasanya dicampur kentang, karena keduanya cocok disantap dalam kuah coklat pekat dari perpaduan bumbu kecap dan aneka rempah.
Baca Juga: Semur Daging, Lezat Tapi Tak Dianjurkan Sebagai Menu Sahur, Mengapa?
Dengan cita rasa yang sangat spesial, semur daging sapi menjadi masakan yang familiar bagi masyarakat Indonesia.
Eits, tunggu dulu. Meskipun nikmat, namun penting mengketahui kandungan gizi di dalam 100 gram semur daging.
Baca Juga: Tak Hanya Teh dan Semur Daging, 4 Menu Ini Tak Cocok Dikonsumsi Saat Sahur
Dalam ukuran 100 gram semur daging ternyata terdapat 141 kalori, 8 gram lemak, 4,34 gram karbohidrat, dan 12,7 gram protein.
Jumlah itu sebagaimana berdasarkan catatan database makanan dan penghitung kalori, FatSecret.
Baca Juga: Bukan Ingin Menutupi dari Masyarakat, Ini Alasan Pemerintah Tak Ungkap Update Harian Covid-19
Pengonsumsian semur daging sendiri sebenarnya perlu dibatasi, sebab ada risiko kesehatan serius bagi orang yang terlalu banyak makan daging.
Daging sendiri mengandung protein hewani, lemak jenuh, dan dalam beberapa kasus terdapat senyawa karsinogenik seperti amina heterosiklik (HCA) dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH).
Senyawa berbahaya tersebut, terbentuk selama pengolahan atau pemasakan daging. HCA contohnya, terbentuk saat daging dimasak pada suhu tinggi. Sedangkan PAH terbentuk saat pembakaran zat organik pada daging.
Baca Juga: Cara Lain Mengolah Daging Qurban, Praktis dan Diluar Kebiasaan Umum, yang Penting Enak dan Berkah
Keduanya diyakini dapat meningkatkan risiko kanker. Selain itu, kandungan lemak daging dapat meningkatkan produksi hormon, sehingga meningkatkan risiko kanker terkait hormon seperti kanker payudara dan kanker prostat.
Untuk itu, meski menu semur daging jarang dihidangkan, namun pengonsumsiannya pun perlu bijak alias dibatasi.
Baca Juga: 8 Kebiasaan yang Tanpa Disadari Dapat Merusak Ginjal, Salah Satunya Jangan Kebanyakan Makan Daging
Dilansir dari Sajian Sedap, berikut resep semur daging yang cocok jadi hidangan Hari Raya:
Baca Juga: Meski Berisiko Bagi Kesehatan Gulai Daging Sering Dilirik saat Idul Adha, Berapa Kalorinya?
Bahan:
- 300 gram daging has dalam, potong 3x3 cm
- 150 gram kentang mini, cuci bersih
- 5 butir bawang merah, iris halus
- 2 cm jahe, memarkan
- 2 cm lengkuas, memarkan
- 2 lembar daun salam
- 1 buah tomat, potong-potong
- 4 sendok makan kecap manis
- 1 1/4 sendok teh garam
- 1/4 sendok teh merica bubuk
- 1/2 sendok teh bubuk pala
- 1/2 sendok teh gula pasir
- 1.250 ml air
- 2 sendok makan minyak untuk menumis
Baca Juga: Daging Kambing VS Daging Sapi , Mana Kandungan Gizi yang Lebih Baik?
Bumbu halus:
- 6 butir bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 2 cm jahe
- 1/2 sendok teh ketumbar
- 5 butir kemiri, disangrai
Cara membuat semur daging:
1. Tumis bawang merah iris bersama bumbu halus, jahe, lengkuas, dan daun salam sampai harum.
2. Masukkan daging. Aduk sampai berubah warna. Tambahkan tomat. Aduk sampai setengah layu.
3. Tuangkan kecap manis, garam, merica, bubuk pala, dan gula pasir. Aduk rata.
4. Masukkan kentang dan air. Aduk rata. Masak sambil sesekali diaduk sampai matang.(*)
#berantasstunting #hadapicorona #iduladha #iduladha2020 #tipsiduladha #masaksehatiduladha
Source | : | Sajian Sedap,FatSecret Indonesia |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar