Seperti pria harus kuat, pria tidak boleh menangis, pria harus tegas, tidak boleh lembek, dan sebagainya.
"Ketika anak cowok tidak diakui perasaannya, sehingga dia harus melakukan sesuatu terhadap ketidaknyamanannya. Ketidaknyamanan emosi itu biasanya dia sublimasi atau dia ubah jadi kenyamanan yang kayaknya aman buat cowok," jelas Zoya.
Dalam hal ini, pria akan memilih hal-hal yang sesuai dengan perannya yang terbentuk dalam masyarakat, tidak dengan menangis, tidak dengan terlihat lemah.
Baca Juga: Waspadai, Ini Tanda-tanda Kolesterol Tinggi yang Perlu Diperhatikan
"Dia harus mencari kenyamanan-kenyamanan itu untuk menolong dirinya saat merasa cemas, merasa sakit hati, perasaan-perasaan yang dia tidak sanggup dikelola," ujarnya.
Zoya menyebut perasaan tidak nyaman yang timbul dan tidak terakomodir inilah yang kemudian disublimasi dan berbuah pada munculnya berbagai gangguan, salah satunya gangguan penyimpangan perilaku seksual fetish ini.
Jadi, penyebab fetish tidak hanya soal trauma masa lalu, menderita kekerasan, pemerkosaan, dan lain sebagainya.
Namun juga sebagai hasil yang terbentuk dari proses yang berjalan perlahan di kehidupan bermasyarakat.(*)
Baca Juga: 4 Tips Sehat Agar Wanita Terhindar Dari Risiko Kanker Payudara
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com,Surya.co.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar